Legenda Geram
“Sulit mencari tahu apa yang hilang dari tim ini. Dalam setiap laga kami menunjukkan bahwa kami memiliki kualitas untuk meraih kemenangan, tapi nyatanya tak ada poin yang berhasil kami raih,” begitu kata Mario Suarez, gelandang anyar Valencia, yang diamini Diego Alves, kiper tim, seperti dikutip Guardian.
Pada laga perdana kontra Las Palmas, Valencia lebih dulu mencetak gol melalui Santi Mina, tapi harus takluk 2-4 saat peluit akhir dibunyikan.
Begitu pula di partai terakhir melawan Athletic Bilbao, di mana Alvaro Medran masuk score sheet di menit ke- 2, tapi dibalas oleh dwigol Aritz Aduriz.
Ketika tertinggal dua gol melawan Real Betis di pekan ketiga, Valencia bahkan menunjukkan kualitas apiknya saat sukses menyamakan skor menjadi 2-2 setelah lebih dulu tertinggal 0-2.
Tak cuma itu, di laga tersebut Valencia juga bermain dengan 10 pemain saat mencetak kedua golnya.
“Apa yang dialami Valencia saat ini sangatlah mengkhawatirkan. Mereka terlihat tak punya proyek atau target jelas, dan tak punya ide bermain. Yang ada hanyalah permainan sepak bola yang impoten,” ungkap Mario Kempes, eks legenda Mestalla, yang kini menjabat duta besar klub.
Saking geramnya, Kempes, el pichichi klub dalam enam musim dalam rentang 1976/77 hingga 1983/84, bahkan mengaku siap apabila diminta menggantikan Ayesteran.
“Sebagai respons dari banyaknya permintaan agar saya menjadi pelatih, saya bersedia jika memang diminta langsung,” lanjut bintang Argentina di PD 1978 itu.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.700 |
Komentar