Publik melabeli musim 2008/09 sebagai yang terfenomenal dari rangkaian empat tahun di Barcelona. Meski begitu, Pep Guardiola pribadi justru melihat musim 2010/11 sebagai pencapaian terbaiknya.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Dari aspek gelar yang diraih, pada musim 2008/09, yang juga menjadi musim debutnya, Pep sukses menyabet triplete di ajang La Liga, Copa del Rey, dan juga Liga Champion.
Sementara itu, pada musim 2010/11, Barca gagal menyandingkan Piala Raja dengan titel La Liga dan LC yang didapatnya.
Di mata Pep, musim 2010/11 dianggap lebih istimewa lantaran dirinya merasa bahwa permainan Barca di era tersebut sangat dominan atas lawan-lawannya.
Pep bangga dengan rekor kebobolan tersedikit Gerard Pique dkk. Selain itu, di periode tersebut Barca juga sukses mencetak rekor kemenangan beruntun di La Liga.
Terhitung dari hasil 1-1 kontra Real Mallorca pada 3 Oktober 2010 hingga tertahan seri Sporting Gijon dengan skor identik pada 12 Februari 2011, Xavi Hernandez mencatat 16 kemenangan secara berturut-turut.
Rekor tersebut tak bisa disamakan tim mana pun, hingga akhir pekan kemarin.
Situasinya mungkin tak bisa lebih dramatis lagi karena tim yang akhirnya menyamai rekor abadi La Liga milik Barca itu adalah Real Madrid.
Di bawah kepemimpinan Zinedine Zidane, weekend kemarin Los Merengues memetik kemenangan 2-0 atas Espanyol di Cornela-El Prat sehingga membuat laju tripoin di La Liga menyentuh 16 laga beruntun.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.700 |
Komentar