Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Barcelona Pakai Tiga Bek? Oke Aja!

By Jumat, 23 September 2016 | 11:26 WIB
Dua striker FC Barcelona, Neymar dan Lusi Suarez, dalam pertandingan kontra CD Leganes pada 17 September 2016.
GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES
Dua striker FC Barcelona, Neymar dan Lusi Suarez, dalam pertandingan kontra CD Leganes pada 17 September 2016.

Tujuh laga dalam rentang 21 hari adalah periode yang harus dilalui enam tim La Liga yang juga terlibat di kompetisi Eropa. Termasuk Barcelona, yang wajib memainkan sepasang matchday di Liga Champions, selain lima jornada La Liga, sejak 10 September hingga 2 Oktober.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Sebugar-bugarnya atau sesakti-saktinya gala XI alias tim inti yang biasa diturunkan Barca, mustahil Luis Enrique bisa merumputkan mereka secara terus-menerus.

Dengan gaya bermain Barca yang menuntut agresivitas tinggi, memaksakan hanya 11 pemain untuk masing-masing melahap 630 menit jelas tak masuk akal.

Karena itu, tak ada jalan bagi Enrique selain memberlakukan rotasi pada ketujuh laga krusial tersebut.

Laga perdana, dari rentetan tujuh partai, kontra Alaves (2/9), pun diwarnai debut Jasper Cillessen dan Paco Alcacer di starting XI. Di samping dua pendatang baru, di laga ini Neymar pun baru merumput untuk pertama kalinya sejak pulang dari Olimpiade.

Ketiganya menjadi pemain ke-20, ke-21, dan ke-22 yang memulai laga sejak peluit pertama.

Sebanyak 19 pemain lain sudah ditunjuk Enrique guna melakoni start di empat partai sebelumnya (dua di Supercopa de Espana dan dua di La Liga).

Ini juga termasuk Claudio Bravo dan Munir El Haddadi, yang sudah hijrah ke Manchester City dan Valencia.

Enrique kembali menerjunkan gala XI miliknya tatkala Barca menjamu Celtic di matchday 1 LC, tiga hari setelah partai Alaves. N

amun, sekembalinya ke La Liga, dalam lawatan ke Leganes, akhir pekan lalu, El Lucho lagi-lagi merotasi tim inti Barca. Kali ini, Rafinha mendapat kehormatan menjadi pemain ke-23 yang masuk starting line-up.

Secara overall di seluruh kompetisi musim 2016/17, Enrique telah menurunkan semua personelnya di posisi starter. Kecuali kiper ketiga, Jordi Masip.

Meski pada kenyataannya trio MSN masih menjadi andalan utama untuk menambang gol, Enrique mencoba meminimalisasi beban dengan memberlakukan rotasi kencang.

“Saya sangat puas dengan partisipasi dan performa seluruh pemain. Sudah tiga dari tujuh laga berlalu. Kami harus memastikan pengaturan menit tampil secara cermat, karena yang paling penting adalah bagaimana memenangi setiap laga. Musim masih panjang, maka kami butuh setiap pemain yang ada,” ujar Enrique di situs resmi klub.

Laga versus Leganes tak cuma memperlihatkan adanya perubahan komposisi personel, tapi juga menunjukkan strategi anyar yang coba diimplementasikan oleh Enrique.

Alih-alih bertahan dengan sistem 4-3-3 yang selama ini kental dengan Barca, Enrique memakai formasi 3-4-3.

“Pendekatan ini (3-4-3) agak mengandung risiko, tapi kami bisa melewatinya dengan baik. Biasanya kami memakai seorang pivot (Busquets) saat memegang bola atau memulai serangan,” lanjut sang entrenador penyumbang delapan titel bersama Barca itu.

"Kali ini kami mencobanya dengan tiga pemain belakang sekaligus," lanjutnya.

Dalam kemenangan 5-1 itu, Enrique menerjunkan Marc-Andre Ter Stegen di pos kiper, trio Javier Mascherano, Gerard Pique, dan Samuel Umtiti di belakang, kuartet Rafinha, Ivan Rakitic, Andres Iniesta, dan Jordi Alba di tengah, serta trisula MSN di lini pengedor.

Kita harus mundur hingga 3 November 2012 untuk melihat kali terakhir Barca memakai skema 3-4-3.

Kala itu, Jordi Roura, yang menggantikan mendiang Tito Vilanova, memberikan kemenangan 3-1 atas Celta Vigo.

Setiap rotasi memang mengandung risiko. Akan tetapi, jika terus bertahan dengan gala XI, Barca bisa kehabisan bensin di tengah jalan, seperti di pengujung April musim kemarin ketika mereka menderita empat kekalahan beruntun.

Enrique tampak sudah semakin memahami materi skuatnya, meski sempat tergelincir di tangan Alaves.

Adanya plan B berupa penerapan tiga bek pun membuktikan bahwa dirinya bukan tak punya cukup kreativitas.

“Justru berkat kekalahan dari Alaves, kami bisa membaik. Ada kalanya kami perlu kalah untuk kemudian bangkit,” begitu kata Pique di Marca.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X