Mereka adalah Jose Callejon dengan empat gol, Dries Mertens (2 gol) dan Milik (2). Satu gol lagi disumbang oleh gelandang Marek Hamsik.
"Napoli akan berbeda. Jika dulu Napoli Cavani atau Higuain, tapi sekarang tidak akan menjadi Napoli Milik. Solusinya adalah meningkatkan ketajaman pemain lain, yaitu (Lorenzo) Insigne, Mertens, dan Callejon. Tidak ada solusi lain," kata mantan pelatih Milan dan Inter, Leonardo Araujo, dalam analisisnya di Sky Sports, seperti dikutip dari Tutto Napoli.
Penyesuaian Sarri
Pelatih Sarri mengakui tim Napoli musim ini tidak akan hanya menggantungkan harapan terciptanya gol pada Milik saja.
Mantan pelatih Empoli itu melakukan penyesuaian dengan materi yang ada di skuatnya.
Setelah timnya menang 3-0 atas Palermo pada 10 September lalu, Sarri berkata bahwa dirinya ingin para penyerang sayap Napoli juga banyak beroperasi di dalam kotak penalti.
Tujuannya adalah agar mereka dapat lebih dekat dan membantu Milik sebagai penyerang tengah.
Di sisi lain, dengan lebih banyak berada di kotak 16, para penyerang kanan dan kiri Gli Azzurri menjadi memiliki kesempatan lebih besar untuk menjebol gawang lawan.
Hasilnya, penyerang kanan Callejon mencetak dua gol ke gawang Palermo melalui eksekusi di dalam kotak penalti. Pemain asal Spanyol itu juga mengemas dua gol ke gawang Milan melalui sepakan dari dalam kotak 16.
Dua gol penyerang kiri Mertens ke gawang Pescara di partai pekan pertama juga lahir dari tembakan di dalam kotak penalti.
"Callejon juga mencetak dua gol di Palermo. Hal itu menunjukkan bahwa permainannya lebih ofensif dari musim lalu," kata mantan pemain Lazio dan Torino, Roberto Cravero, di acara Radio Kiss Kiss Napoli.
"Sekarang para pemain sayap melakukan pergerakan-pergerakan dan memiliki tanggung jawab yang berbeda dari tahun sebelumnya. Dulu melayani Higuain, sekarang mereka melakukan aksi individu untuk melakukan tembakan," tambah libero tim nasional Italia U-23 periode 1987-1988 itu.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar