Dalam berkarier di sepak bola, Ichsan selalu bekerja keras. Dukungan keluarga, khususnya orang tua, menjadi motivasinya.
SSB Martapura di sebuah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan, ialah tempat gelandang serang 20 tahun itu merintis karier sepak bola. Usianya ketika itu masih delapan tahun.
Ia tak canggung berada di tanah rantau. Ya, ayah Ichsan merupakan orang asli Surabaya dan ibunya ialah orang Muntilan, Magelang. Sang ayah pindah tugas ke Sumatera Selatan dan tak lama kemudian Ichsan lahir.
Berubah Posisi
Tekad pencetak dua gol (sampai pekan ke-18) di TSC 2016 itu sungguh besar untuk menjadi pesepak bola top. Tak ayal, Sekolah Olahraga Sriwijaya menjadi pelabuhan berikutnya ketika SMA.
Dari situ, bakatnya sudah dicium Sriwijaya U-21. Pada 2011, Ichsan mulai membela Laskar Wong Kito U-21. Di tim itu pula posisinya mulai berubah dari striker menjadi gelandang serang.
Posisi terakhir mengeluarkan semua potensinya yang terpendam.
Di tim senior Sriwijaya, ia selalu menjadi pilihan utama. Ichsan sudah mengoleksi 16 penampilan bersama Laskar Wong Kito.
Peran Ichsan tampaknya sulit digantikan di Sriwijaya, bahkan di timnas. Pasalnya, gelandang serang 20 tahun itu punya keahlian menciptakan peluang buat rekannya dan dirinya sendiri.
Lewat dribel apik dan kecepatannya, ia kerap menusuk ke jantung pertahanan lawan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar