Saat melawan Chievo, Banega mendapat peran dan posisi favoritnya sebagai playmaker yang menjadi penghubung permainan antara lini belakang dan sisi ofensif.
Ia tak mendapat tugas khusus buat membantu pertahanan karena di belakangnya masih ada Gary Medel dan Kondogbia.
Banega hanya 72 kali menyentuh bola, tetapi penempatan posisinya bagus, serta operan bolanya kebanyakan vertikal.
Ketika melawan Palermo, perannya berubah menjadi deep-lying playmaker. Banega duduk dalam di depan bek tengah, di antara Medel dan Kondogbia.
Tanggung jawabnya bertambah buat membantu pertahanan.
Sentuhannya meningkat menjadi 129. Hanya, operannya kini tak cuma buat membongkar pertahanan.
Banega harus cermat melepas operan yang melepaskan tekanan pada pertahanan timnya.
Tambahan tugas bertahan ini membuat Banega juga lebih sering buat melepas tekel. Total sembilan tekel saat melawan Palermo berbanding dua kontra Chievo.
Melihat kualitas utama Banega ada dari sisi kreativitas, usaha melepas tekel demi menyaring serangan lawan tentu seperti menyia-nyiakan tenaganya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.696 |
Komentar