Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Momen JUARA: Gol Langka Cambiasso dari Pameran 24 Operan

By Septian Tambunan - Selasa, 6 September 2016 | 20:00 WIB
Gelandang Argentina, Esteban Cambiasso, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Serbia dan Montenegro dalam pertandingan Grup C Piala Dunia 2006 di Gelsenkirchen Stadium, Jerman, 16 Juni 2006.
MICHAEL URBAN/AFP
Gelandang Argentina, Esteban Cambiasso, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Serbia dan Montenegro dalam pertandingan Grup C Piala Dunia 2006 di Gelsenkirchen Stadium, Jerman, 16 Juni 2006.

Gelandang bertahan Argentina, Esteban Cambiasso, mengguncang Piala Dunia 2006 ketika mencetak gol indah kontra Serbia dan Montenegro dalam pertandingan Grup C.

Dari 11 gol yang dibukukan La Albiceleste, julukan Argentina, dalam pagelaran tersebut, lesakan Cambiasso menjadi yang paling menyita perhatian.

Bukan hanya karena kejelian Cambiasso yang mampu mengonversi operan back-heel cantik Hernan Crespo menjadi gol, melainkan tingkat kesulitan dalam proses terjadinya gol yang menjadi nilai plus.

Bayangkan saja, pesepak bola kelahiran Buenos Aires pada 18 Agustus 1980 ini mampu menjadi finisher ulung dengan menyelesaikan peluang yang sebelumnya melalui 24 operan!

Seperti dilansir ESPN, hanya kiper Roberto Abbondanzieri dan bek kanan Nicolas Burdisso, yang tidak ikut ambil bagian dalam gol tersebut.

La Albiceleste akhirnya mengunci kemenangan 6-0 atas Serbia dan Montenegro dalam duel itu.

Namun, jika menilik lebih jauh, gol Cambiasso ini seperti sudah menjadi rencana Tuhan.

Cambiasso baru turun ke lapangan pada menit ke-17 untuk menggantikan Luis Gonzalez yang cedera.

Baca Juga:

Tak disangka, Cambiasso yang kala itu baru berusia 25 tahun, cuma butuh 14 menit untuk mengukir gol bersejarah.

Pada babak perempat final melawan Jerman, pelatih Argentina, Jose Pekerman, kembali mengharapkan tuah Cambiasso.

Pekerman memasukkan Cambiasso pada menit ke-72 dan menarik keluar Juan Roman Riquelme. Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti setelah berkesudahan imbang 1-1 selama 120 menit.

Kali ini, Cambiasso belum mampu menjadi pahlawan karena sepakan penalti dia gagal menembus jala Jens Lehmann. Langkah Argentina terhenti setelah kalah 4-2 dalam adu sepakan 12 pas tersebut.

Akan tetapi, pencinta sepak bola selalu mengingat proses gol menawan Cambiasso ketika menghadapi Serbia dan Montenegro lantaran lesakan itu menunjukkan tentang arti sesungguhnya dari sepak bola, yaitu kerja sama tim.

"Sebuah pameran dari sepak bola," tulis Gazzetta dello Sport memuji gol Cambiasso.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X