Goran Gancev masih terlihat bisa bercanda dengan Hamka Hamzah dan pemain Arema Cronus lain saat sesi latihan Kamis (1/9/2016). Tetapi, keakraban tersebut tampaknya segera berakhir.
Penulis: Andrew Sihombing dan Ovan Setiawan
Kendati statusnya pemain asing, Goran rupanya kerap menjadi sasaran canda rekan-rekan setimnya. Tidak ada yang aneh, memang begitulah bentuk keakraban di kubu Singo Edan.
Namun, suasana ini bisa jadi tinggal kenangan. Seiring dimulainya bursa transfer menjelang putaran kedua TSC, manajemen Arema seperti bernafsu mendatangkan bek tengah baru.
Baca Juga:
- Younghusband Tak Gentar dengan Sejumlah Partai Berat Jelang Piala AFF
- 3 Hal Mengapa Striker Persija Gagal Cetak Gol pada Putaran Pertama TSC 2016
- Marquez Kuasai Latihan Ketiga GP Inggris
Pisau eliminasi diarahkan pada Goran karena agak sulit melihat Arema "memelihara" dua pemain asing di jantung pertahanan. Arema bahkan sudah mendatangkan stoper Filipina berdarah Spanyol, Alvaro Silva Lanares, pada akhir Agustus.
Namun, setelah pemain yang didatangkan tanpa seleksi ini bertingkah dengan menolak berlatih sebelum penandatanganan kontrak, Arema membatalkan perekrutan.
Kendati begitu, manajemen tetap berniat mendatangkan bek tengah lain. Kabarnya, manajemen mengincar Toshiya Hosoe.
"Sebenarnya dia gelandang bertahan, tapi bisa bermain sebagai bek tengah," kata General Manager Ruddy Widodo.
Tegas
Goran sendiri tak habis pikir dengan "ancaman" yang kini dihadapinya.
"Coba lihat data statistik dari semua pertandingan saya di Arema, termasuk dalam dua turnamen sebelumnya, berapa kali Arema kalah? Lihat juga berapa banyak duel yang dimenangi oleh Goran," katanya.
Kekesalan Goran cukup beralasan. Hingga berakhirnya putaran pertama TSC, Arema menjadi klub pemilik pertahanan paling kokoh dengan kebobolan cuma delapan kali dan Goran merupakan bintang andalan di lini belakang tersebut.
"Jika memang ada masalah dengan Arema, bukan terletak di pertahanan. Itu sudah pasti," katanya.
Kemarahan Goran mengingatkan publik pada kasus Kiko Insa. Bek asal Spanyol yang disebut terakhir dilepas oleh Arema setelah memenangi Bali Island Cup pada Februari.
Bila Kiko mencuri hati fans dengan semangat meledak-ledak dan tato singa, Goran menjadi pujaan berkat ketangguhannya.
Akankah mereka bernasib sama? Yang jelas, ketika Kiko "memberontak' perlakuan klub atasnya dulu, pelatih Milomir Seslija tak terlalu peduli.
"Tim ini dibangun dengan kebersamaan, tidak ada yang pemain yang lebih besar daripada Arema," katanya waktu itu.
Terkait nasib Goran, Milo dikabarkan berharap manajemen tetap mempertahankan sang pemain. Hanya, sang pelatih tentu tahu bahwa ia akhirnya tidak akan bisa berbuat apa-apa bila manajemen menghendaki kepergian bek berusia 33 tahun tersebut.
Waktu yang akan menjawab bagaimana nasib Goran di Arema. Adapun manajemen bersikap tegas.
"Ketangguhan Arema adalah buah kerja sama tim, bukan satu orang saja. Semua ikut menentukan. Harus diingat bahwa Arema punya kiper terbaik Indonesia, Kurnia Meiga," tutur Ruddy.
Sebenarnya, mengubah komposisi lini belakang bukanlah pilihan yang tepat bagi Arema untuk saat ini. Pemain baru akan butuh waktu untuk bisa langsung nyetel dengan penggawa jantung pertahanan lain seperti Hamka Hamzah dan Ryuju Utomo.
Khusus nama terakhir, perkembangan pemain yang dipanggil ke seleksi timnas senior tersebut bisa terhambat bila ia kembali sering ke bangku cadangan seiring kedatangan pemain asing anyar.
"Semua keputusan pelatih dan manajemen. Kalaupun ada bek baru, sebagai pemain, saya hanya bisa berusaha memperlihatkan permainan terbaik agar dipilih," kata Ryuji.
Perjalanan Goran di Arema:
25 Februari
Goran Gancev menjalani latihan perdana bersama Arema di Lapangan Sempaja, Kalimantan Timur. Goran resmi menandatangani kontrak selepas latihan.
27 Februari
Goran melakoni debut bersama Arema di laga perdana Grup A Piala Gubernur Kaltim melawan Gresik United. Arema menang 3-1. Goran tidak tampil istimewa di turnamen tersebut hingga kritik atasnya menguat.
3 April
Goran ikut membawa Arema keluar sebagai juara Piala Bhayangkara setelah mengalahkan Persib dengan skor 2-0. Arema hanya kebobolan 1 gol dalam 5 partai di turnamen itu. Goran resmi mencuri hati Aremania lewat sukses itu.
22 Juli
Goran mencetak gol pertama bagi Arema di TSC saat menghadapi Perseru. Pada paruh pertama, Goran tampil 15 kali dan Arema cuma kebobolan delapan gol. Arema mencetak selusin cleansheet dan Goran tampil dalam 10 laga di antaranya.
[video]http://video.kompas.com/e/5110689920001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar