Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

100 untuk Ranieri

By Jumat, 2 September 2016 | 11:20 WIB
Penyerang Leicester City, Jamie Vardy (kiri), berbincang dengan sang manajer, Claudio Ranieri, dalam pertandingan Premier League melawan Hull City di KCOM Stadium, Hull, Inggris, 13 Agustus 2016.
MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES
Penyerang Leicester City, Jamie Vardy (kiri), berbincang dengan sang manajer, Claudio Ranieri, dalam pertandingan Premier League melawan Hull City di KCOM Stadium, Hull, Inggris, 13 Agustus 2016.

 

Periode Kematangan

Chelsea dengan sejuta ekspektasi yang membebani membuat Ranieri cenderung sok tahu kala itu, apalagi dia dijuluki sebagai "The Tinkerman" alias Si Tukang Utakatik.

Ranieri terkenal gemar gonta-ganti pemain sehingga susunan tim inti Chelsea tak pernah sama dari satu pertandingan ke laga lain demi memenuhi ekspektasi tinggi.

Hasilnya Ranieri malah tidak pernah merasakan kebahagiaan dan juara bersama klub megapolitan seperti Chelsea. Ranieri memang berhasil banyak mencetak kemenangan, tapi tetap terjungkal saat The Blues memulai era Roman Abramovich.

Pada Juli 2015 Ranieri kembali ke Inggris untuk menangani Leicester. Hanya, kali ini suasananya telah berbeda. Ranieri hadir dengan kemampuan bahasa, pemahaman kultur tentang sepak bola Inggris, serta pengalaman manajemen yang meningkat.

Leicester seperti memberikan ruang yang cocok buat sang pelatih. Apalagi Leicester bukan seperti Chelsea, Juventus, Roma, atau Monaco, deretan tim besar yang pernah dibesut Ranieri dan memberikan tekanan ekspektasi besar pula.

Dengan suasana yang lebih tenang dan tanpa pemain bintang, Ranieri malah dapat bebas mengerahkan kemampuan manajerial terbaiknya, sehingga membuahkan hasil spektakuler, yaitu mengantarkan Leicester memboyong trofi Premier League pada musim lalu.

Pada sisi lain, Ranieri juga mampu mengangkat potensi pemain. Di tangannya, pemain sekelas Jamie Vardy, Riyad Mahrez, sampai kiper Kasper Schmeichel menjadi pemain populer.

Persis sama ketika dulu Ranieri mengorbitkan Gianfranco Zola dan Gaizka Mendieta semasa menangani Napoli dan Valencia atau John Terry dan Frank Lampard ketika menukangi Chelsea.

Penulis: Dedi Rinaldi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X