Menanggapi kekalahan PS Mojokerto Putra, pelatih Redy Supriyanto mengakui keunggulan tim tamu. Meski demikian, dia tak kecewa dengan kekalahan telak itu. Apalagi, PS Mojokerto Putra menurunkan banyak pemain muda.
“Saya memilih menurunkan pemain yang berusia 17 dan 18. Saya ingin pemain mendapat jam terbang pertandingan sehingga mereka makin matang mentalnya dan siap saat tim berlaga di kompetisi. Saya tetap puas karena mereka mampu mengimbangi permainan PSS yang lebih unggul. Hanya setelah kebobolan, performa tim justru makin menurun,” kata Redy.
“Pemain belakang kami kurang tenang. Hampir semua gol PSS disebabkan pemain kurang tenang. Selain itu, pemain tengah kami selalu gagal mengantisipasi bola lambung lawan. Tetapi ini memang menjadi risiko kami bila menurunkan pemain muda,” lanjutnya.
Sementara, Seto mengungkapkan tim sesungguhnya sempat terkendala kondisi lapangan yang tidak rata.
“Ini mengakibatkan aliran bola dari kaki ke kaki kurang lancar. Tetapi setelah kami bisa mencetak gol, pemain makin percaya diri, apalagi kami kemudian mampu menambah gol," kata Seto.
"Target meraih tiga poin akhirnya bisa tercapai dan ini membantu memuluskan langkah kami,” jawab Seto.
[video]http://video.kompas.com/e/5082729573001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara |
Komentar