Arsenal menuai rapor bagus dalam pramusim. Namun, The Gunners diprediksi malah akan mengalami kesulitan kala mentas di panggung yang sebenarnya: Premier League 2016-2017.
Penulis : Sem Bagaskara
Arsenal melakoni pramusim secara mantap. Mereka tak terkalahkan. Usai berbagi skor 1-1 dengan Lens, berturut-turut anak asuh Arsene Wenger menggebuk MLS All-Stars (2-1), Guadalajara (3-1), Viking (8-0), dan Manchester City (3-2).
Perolehan apik tersebut secara pasti akan mendongkrak kepercayaan diri pilar Arsenal dalam menatap partai pertama Premier League 2016/17 kontra Liverpool di Emirates, Minggu (14/8/2016).
Moral The Gunners berada di level tinggi. Akan tetapi, menilik materi, skuat asal London tersebut patut merasa jeri.
Arsenal dirundung krisis pemain di jantung pertahanan. Per Mertesacker dan Gabriel Paulista terlilit cedera dalam laga pramusim dan dipastikan absen ketika tim bersua Liverpool.
Laurent Koscielny disebut Wenger belum berada dalam kebugaran terbaik. Palang pintu asal Prancis itu sama sekali tak melakoni partai pramusim.
Ia diberi libur ekstra lantaran tampil di Euro 2016 hingga babak akhir. Cerita serupa juga terjadi kepada Olivier Giroud (Prancis) dan Mesut Oezil (Jerman).
"Saya hanya punya sedikit pilihan di lini belakang. Kita telah sama-sama lihat di pramusim," tutur Wenger.
Manajer berjulukan Sang Profesor itu kini hanya memiliki tiga opsi di pos palang pintu yakni Calum Chambers; Nacho Monreal, yang sejatinya adalah bek sayap; dan anak muda bernama Rob Holding (20 tahun).
Kondisi yang sangat tidak ideal menilik para penyerang Liverpool sudah menunjukkan bahwa mereka bisa sangat destruktif. Lihat saja Barcelona, yang dalam laga uji coba dibuat kerepotan oleh mobilitas Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Philippe Coutinho. Liverpool menekuk jagoan Spanyol tersebut dengan skor mencolok: 4-0!
"Saya tahu kami bisa menekan. Kuncinya adalah usai memenangi bola, kami menciptakan sejumlah operan bagus," ujar pelatih Liverpool, Juergen Klopp, setelah bentrokan melawan Barca.
Galak
Liverpool berpotensi menghadirkan start buruk bagi Arsenal di Premier League 2016/17. The Gunners belakangan memang tak terlalu istimewa kala mengawali musim.
Dalam enam tahun terakhir, Arsenal hanya sekali menang di partai perdana liga, tepatnya pada 2014-2015 versus Crystal Palace (2-1). Selebihnya, Tim Meriam London gagal mengamankan poin maksimal saat bersua West Ham (0-2; 2015-2016), Aston Villa (1-3; 2013-2014), Sunderland (0-0; 2012-2013), Newcastle (0-0; 2011-2012), dan Liverpool (1-1; 2010-2011).
Merusak aliran operan cepat Liverpool adalah hal yang mesti dilakukan Arsenal agar hasil minor di partai pembukaan tak lagi menghampiri. Beruntung bagi Wenger, ia bisa memasang petarung macam Granit Xhaka dan Francis Coquelin di pos gelandang jangkar.
Duet Xhaka dan Coquelin bakal menghadirkan proteksi ekstra buat sentral pertahanan tim yang compang-camping. Latar belakang Arsenal mendatangkan Xhaka musim ini dari Borussia Moenchengladbach adalah karena mereka ingin terlihat lebih sangar.
Musim lalu "pekerjaan kotor" hanya dilakukan Coquelin seorang diri. Xhaka datang dengan reputasi garang. Kendati selama ini lebih dikenal karena kecakapannya dalam mendistribusikan bola, Xhaka ternyata juga sangat agresif. Bersama Gladbach musim lalu ia mendapat 25 kartu kuning dan 5 amanat pengusiran dari wasit!
Tak ada pemain lain di Bundesliga yang mengoleksi kartu sebanyak pria asal Swiss itu. Duel kontra Liverpool bakal menguji apakah Xhaka cukup garang untuk level Premier League.
Hanya, legenda Arsenal, Ray Parlour, mengimbau kepada fan The Gunners agar tak buru-buru memberikan justifikasi bagi Xhaka.
"Xhaka menunjukkan tandatanda ia akan menjadi pemain bagus. Tapi, saat tekanan datang, ketika Anda mesti bertandang ke markas Stoke atau harus melepas lebih banyak tekel, bisakah ia melakukannya? Saya harap demikian," kata Parlour di London Evening Standard.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.689 |
Komentar