Karena itu, setiap berlatih, ayah Irsyad selalu mengantar dan menemani.
Kelebihan lain Irsyad kecil ialah disiplin berkat didikan sang ayah yang tentara.
Ketekunan itu pula yang mengantarkan eks Arema tersebut ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Padang selepas SMP.
Tiga tahun di PPLP Padang, bakatnya mulai tercium. Manajemen Kabau Sirah merekrut Irsyad untuk bermain di Semen Padang junior pada 2009. Pada usia 18 tahun, ia sanggup menembus tim senior.
Bersinar di Semen Padang, Irsyad mencuri perhatian Rahmad Darmawan (RD). Usai tampil di Piala Suratin dan PON Riau, RD membawanya ke Pelita Jaya, meski usianya baru 21 tahun.
Bersama RD pula ia diboyong ke Arema, sebelum kembali ke Kabau Sirah.
Baca Juga:
- Saran Pep Guardiola untuk Kapten Manchester City
- Dinilai Lebih Buruk dari Pesepak Bola Putri, Neymar Angkat Bicara
- Jose Mourinho Terus Sindir Louis van Gaal
Bermain di Semen Padang merupakan satu cita-cita besar Irsyad sejak kecil. Proyek mengembalikan produk lokal yang digaungkan manajemen Kabau Sirah akhirnya membuat impian sang gelandang terwujud.
Pelatih Semen Padang saat ini, Nil Maizar, tak kuasa melempar pujian untuk bintang masa depan Padang dan Indonesia itu.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar