El Clasico
Zizou juga mesti belajar dari pengalaman. Situasi yang sama pernah dihadapi Madrid beberapa waktu lalu, persisnya di partai el clasico liga jilid pertama musim 2015-2016 di Bernabeu.
Madrid memiliki skuat komplet, tetapi para pemain baru kembali dari laga-laga antarnegara. Bintang Los Blancos seperti cuma punya setengah tenaga dan hal itu tidak cukup buat melawan Barcelona.
Pelatih Madrid saat itu, Rafael Benitez, dalam tekanan buat memaksakan semua bintang bermain meski tak fit. Hasilnya, Madridistas di Bernabeu menyaksikan pembantaian 0-4 dari Barcelona.
Zizou harus belajar. Ada baiknya ia memanfaatkan skuat yang ada dan dalam kondisi lebih fit. Kabar positif, Los Blancos mempunyai kedalaman skuat lebih dari cukup buat menggaransi tim yang turun tetap kompetitif.
Alvaro Morata, Isco, Casemiro, Lucas Vazquez, Marco Asensio, serta Mateo Kovacic dalam kondisi lebih bugar, fit, dan siap bersaing menjadi starter.
Memang masih ada sejumlah isu, seperti faktor ketajaman lini depan. Real Madrid bikin lima gol dalam tiga laga pramusim.
Namun, empat di antaranya dibuat bek: Marcelo (3 gol) dan Danilo (1 gol). Satu gol sisa dicetak striker Real Madrid Castilla, Mariano Diaz. Alvaro Morata, yang selalu jadi pilihan utama Zizou di tiga partai tadi, belum mampu menggetarkan jala gawang lawan.
"Saya sama sekali tak khawatir karena Morata membantu kami di aspek yang lain. Saya yakin gol-gol itu akan datang," tutur pelatih asal Prancis tersebut.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.687 |
Komentar