Eduard Tjong hanya bisa menganga melihat hasil pengujian ketahanan fisik 43 pemain seleksi Indonesia U-19. Dia masih tak menyangka, setelah kompetisi sepak bola istirahat selama 2015, para pemainnya disiplin menjaga kebugaran tubuh.
Penulis: Persiana Galih
"Pertama masuk, saya bilang ke pelatih fisik bahwa tugas terberat kami adalah meningkatkan fisik pemain. Ternyata kami salah," ujar dia, saat ditemui BOLA setelah menggelar latihan, Senin, (1/8), di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
"Setelah diuji, fisik anak-anak berada di kisaran 55-56 VO2max (volume maksimal oksigen yang diproses oleh tubuh manusia," lanjutnya.
Keadaan tersebut sedikit mengurangi beban Edu, sapaan akrab Eduard, yang hanya diberi waktu dua pekan untuk menyeleksi pemain, dan lima pekan untuk pemusatan latihan, sebelum terjun ke Piala AFF U-16.
"Dengan kondisi itu, kami bisa langsung menerapkan porsi tinggi untuk latihan fisik. Kalau masih di bawah rata-rata, mati-lah gue," tutur Edu.
Selama sepekan ini, Edu telah menerapkan latihan fisik dan teknik di pagi dan sore hari. Hasilnya, antara lain adalah mulusnya alur bola di skema umpan pendek.
Dengan skema umpan pendek, Edu sudah dapat membayangkan bentuk timnya di turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara itu.
Sedikit demi sedikit, ia pun sudah bisa memperkirakan 10 pemain yang akan dicoret sebelum menggelar pemusatan latihan di Sleman, DI Yogyakarta, pekan mendatang.
"Tapi, saya harus melihat pertandingan uji coba juga. Kalau cuma mengandalkan latihan, tidak adil," katanya,
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.686 |
Komentar