Meski demikian, ia masih meminta bantuan sejumlah pelatih klub-klub Torabika Soccer Championship untuk menyuplai pemain. Misalnya pada Liestiadi, pelatih Gresik United.
"Saya sudah minta banyak orang, termasuk pada Liestiadi. Pokoknya saya masih menunggu pemain yang siap diturunkan, tanpa harus dilatih lagi. Minimal mereka aktif bermain di TSC," ujar eks pelatih PS TNI ini.
PR Terbesar
Edu belum bisa merasa lega, meski kini kendala fisik tak lagi menjadi benalu untuk Indonesia U-19. Beban terbesarnya adalah mental para Garuda Muda yang belum teruji.
"Saya belum bisa memastikan mental mereka sebelum beruji coba. Biasanya usia seperti mereka masih agak canggung untuk berduel dengan pemain asing," kata Edu.
Yang terdekat, timnas U-19 akan menggelar uji coba melawan PPLM Purwakarta dan tim PON DKI, masing-masing pada Jumat (5/8) dan Minggu (7/8/2016) mendatang.
Sejauh ini, terdapat 43 pemain yang tengah mengikuti seleksi Indonesia U-19. Paling cepat selepas uji coba kedua, Edu sudah mengumumkan 23 pemain yang terpilih.
Bagi Edu, mental adalah segalanya. Tanpa punya mental baja, pemain dengan kondisi fisik sebaik apa pun tak mampu berbuat apa-apa.
Apalagi mengingat Indonesia tergabung dalam Grup B AFF U-19, yang dhuni tim bermental juara seperti Thailand, Myanmar, dan Australia. Tak hanya itu, Laos dan Kamboja pun menghuni grup yang sama.
"Gaya bermain Myanmar dan Thailand hampir sama. Kami sudah mengerti cara mengatasinya. Adapun Australia, kami belum bisa menerka-nerka. Masalahnya sebagian besar dari mereka berpostur badan tinggi dan akan sangat menyulitkan kami," tutur Edu.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.686 |
Komentar