“Kami akan terus mengevaluasi kesalahan yang ada di dua pertandingan sebelumnya, termasuk finishing. Melawan Bali United (7/8/2016) saya yakin masalah akan selesai,” ucap Milo.
Pelatih asal Bosnia itu mengakui bahwa timnya tidak bisa dituntut selalu memenangi pertandingan. Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi penampilan tim.
Selain banyaknya pemain yang absen, ada beberapa jadwal dengan jarak pertandingan yang berdekatan di laga sebelumnya.
“Beberapa waktu lalu pertandingan padat. Arema tidak mungkin bisa memenangi semua pertandingan, seperti halnya Barcelona atau Real Madrid. Dua tim itu juga pernah kalah,” tuturnya.
Sementara itu General Manager Arema, Ruddy Widodo, mengungkapkan bahwa timnya harus melupakan kegagalan di dua pertandingan sebelumnya. Mereka kini harus fokus di empat pertandingan sisa putaran pertama.
“Kami berharap bisa lebih baik lagi. Masih ada empat pertandingan yang harus diselesaikan,” tuturnya.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah tersebut cocok untuk menggambarkan nasib Arema usai kalah dari PS TNI. Setelah gagal meraih poin, Arema terancam kehilangan satu pemain lagi karena cedera.
Srdjan Lopicic harus absen selama dua bulan karena mengalami patah tulang di bagian siku. Cedera itu terjadi setelah ditekel bek PS TNI, Abduh Lestaluhu, yang membuatnya jatuh ke pembatas lapangan.
“Bagi kami ini kerugian besar. Kita semua tahu peran Lopicic seperti apa di tim ini,” ujar Milo.
[video]http://video.kompas.com/e/5070300334001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar