"Saya antusias, penasaran dan ingin tahu seperti apa rasanya jadi santri. Mungkin setelah ini, saya bisa ambil manfaatnya dan diterapkan saat di rumah. Ini pengalaman pertama, sebab di klub sebelumnya tak pernah ada kegiatan semacam ini,” ungkapnya.
Pemain Madura United Di saat Memasuki Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan.#Maduraunited pic.twitter.com/tWlWTHAYDR
— Madura United FC (@MaduraUnitedFC) August 3, 2016
Sementara itu, Presiden Madura United, Ahsanul Qosasih mengungkapkan bahwa klubnya terutama para pemain memiliki andil untuk mengangkat karakteristik dan potensi pondok pesantren di Madura.
"Kegiatan pemain nyantri adalah bagian dari keterlibatan Madura United untuk mempromosikan potensi dan karakter Madura. Karena, Madura adalah daerah santri,” katanya.
Aqsanul memberikan dorongan pada klub sepak bola di Indonesia agar berperan untuk mempromosikan kearifan lokal. Dia mencontohkan, bahwa pandangan orang terhadap pondok pesantren juga harus diluruskan.
Caranya adalah melalui andil klub sepak bola dan pemainnya.
Baca juga:
- Lewat Buku, Manajemen Arema Ingin Ajak Aremania Tertawa
- Jajang Sukmara Bukti Persib Tak Punya Pemain Emas
- 'Sentuhan' Indra Sjafri pada Timnas U-19 Asuhan Eduard Tjong
"Pemain yang terlibat dalam kegiatan tersebut diharapkan menjadi penghubung Pesantren Madura dengan orang-orang luar pesantren. Sebab, mereka kadang memandang miring terhadap sistem pendidikan pesantren,” ucap Ahsanul.
Ustad Khusairi pengasuh Ponpes Mambaul Ulum senang dengan kedatangan tiga pemain Madura United tersebut. Sebab, hal itu sudah ditunggu-tunggu oleh para santri.
"Anak-anak sudah menunggu kedatangan para pemain Madura United ini. Karena di sini juga banyak penggila bola. Selain itu, mereka ditunggu-tunggu untuk memberikan motivasi dan ilmu tentang sepak bola. Kami sangat merespons positif kesediaan para pemain untuk ikut nyantri," tandasnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5067062466001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar