Lantas, apakah Koeman pergi semata-mata karena tawaran gaji besar?
Koeman menampik dengan keras. Kepergiannya bukan karena besaran gaji yang ditawarkan melainkan karena sikap manajemen Southampton yang tidak selaras dengan cara berpikirnya.
Koeman mengatakan dirinya sudah tidak tahan dengan kebiasaan manajemen yang suka menjual pemain berpotensi besar.
Tradisi Menjual
Koeman bisa jadi memang sudah tidak tahan dengan budaya yang berlaku di Southampton, di mana menjual bintang sudah menjadi tradisi.
Dalam dekade terakhir termasuk dua musim di tangan Koeman, Southampton memang terkenal sebagai penghasil bintang dan kemudian menjualnya dengan mahal.
Bahkan pada musim 2014/15, Southampton seperti borongan dengan menjual hampir seluruh bintangnya seperti Luke Shaw (Manchester United), Adam Lallana, Rickie Lambert, Dejan Lovren (Liverpool), dan Calum Chambers (Arsenal).
Pada musim berikutnya yaitu 2015/16, giliran Nathaniel Clyne pergi ke Liverpool, Morgan Schneiderlin ke Manchester United, dan Emmanuel Mayuka ke Metz.
Menjelang musim 2016/17, tiga pilar Southampton resmi telah berpindah klub, yaitu Victor Wanyama ke Tottenham Hotspur, Sadio Mane ke Liverpool, dan Graziano Pelle ke klub China Shandong Lunen.
Pada masa-masa sebelumnya, bintang-bintang yang bersinar terang sekelas Theo Walcott (Arsenal) dan Gareth Bale (Real Madrid) merupakan produk Southampton yang telah terjual.
[video]http://video.kompas.com/e/5045133847001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.682 |
Komentar