Mekanisme Pasar
Striker legendaris Inggris dan mantan pemain Leicester, Gary Lineker, mengatakan siapa pun kini memang tak bisa lepas dari jeratan mekanisme pasar di industri sepak bola Inggris yang penuh dengan godaan popularitas dan finansial.
“Namun, pemain-pemain tersebut merupakan pilar kesuksesan Leicester pada musim lalu. Leicester tak bakal juara tanpa mereka. Pada musim depan, rasanya keajaiban untuk Leicester tak akan ada lagi,” katanya.
Di sisi lain, bisa jadi para pemain bintang tersebut juga memikirkan kepentingan pribadi. Sederhananya, mereka tak ingin kondisi pasaran dirinya yang tengah bagus sekarang akan berubah jelek pada musim depan. Belum lagi manajemen klub ikut tergoda dengan penawaran yang datang dari klub lain.
Lineker mengingatkan bahwa tidak mudah bagi klub mencari pengganti pemain-pemain yang sudah hengkang.
Karena itu, klub sebaiknya tidak tergoda memanfaatkan kondisi sekarang ini untuk menjual pemain demi meraup untung besar.
Kehilangan Kante misalnya, membuat The Foxes harus bekerja keras mencari pengganti. Leicester disebut tengah mengejar pemain timnas Belgia yang kini berseragam Zenit St Petersburg, yaitu Axel Witsel.
Leicester bukan klub sekelas United, Arsenal, atau Liverpool yang memiliki tradisi dan nama besar di Inggris bahkan Eropa.
Leicester diharapkan eksis dulu dengan mempertahankan diri di papan atas sedikitnya selama tiga tahun sehingga tercipta kebanggaan klub yang besar.
Hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan mempertahankan pemain pilar sambil terus melakukan transisi dan menciptakan bintang. Untuk itu, Leicester disarankan melakukan langkah nyata berupa penawaran kontrak-kontrak baru yang menarik untuk mencegah kepergian para bintang.
Mahrez sudah menolak, sedangkan Drinkwater masih dalam proses negosiasi. Vardy telah menolak tawaran senilai 20 juta pound yang datang dari Arsenal dan hal ini membuat senang Drinkwater. Bisa jadi, jika Vardy masih berada di Leicester, maka Drinkwater pun akan bertahan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.682 |
Komentar