Di sebuah ruangan berukuran sekitar 4x4 meter, Wolfgang Pikal tampak serius dengan laptopnya. Sesekali, ia tampak sibuk membolak-balik logbook berisi materi kursus kepelatihan. Namun, di sela-sela kesibukannya itu, ia juga "berkenalan" dengan pelatih-pelatih lain.
Penulis: Martinus Bangun/Yosrizal/Gatot Susetyo/Suci Rahayu
Momen itu berlangsung di sela-sela kursus kepelatihan lisensi A AFC 2009 yang digelar PSSI.
Kursus yang berlangsung selama sekitar satu bulan dan berlokasi di mes Stadion Bea Cukai, Rawamangun, diikuti 22 peserta.
Pikal merupakan salah satu dari peserta kursus tersebut.
Beberapa pelatih lain yang terlibat di kursus tersebut adalah Indra Sjafri (kini melatih Bali United), Nilmaizar (Semen Padang), dan Djadjang Nurdjaman (Persib). Hanya, status Djanur kala itu sebatas pengamat, bukan peserta.
Berbekal pengalaman itu, Pikal bisa menjalin pertemanan lebih lanjut dengan Indra, Nil, dan Djanur serta pelatih-pelatih lain di Tanah Air.
Kini Pikal kembali menjabat sebagai asisten pelatih tim nasional senior di bawah komando pelatih kepala Alfred Ried. Keduanya menjabat peran serupa di Piala AFF 2010, 2014, dan akan berlanjut ke 2016.
Namun, sejak duet Riedl-Pikal resmi bertugas pada akhir Juni silam, keduanya belum bisa menggelar pelatnas lantaran masih harus berembuk dulu dengan PT GTS, PSSI, klub-klub ISC, dan pihak sponsor guna menentukan formula ideal pelatnas yang bisa menguntungkan semua pihak.
Pertemuan krusial itu baru akan berlangsung Jumat (22/7/2016).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar