Baca Juga:
- Perketat Aturan, Premier League Akan Hujan Kartu Merah
- Joe Hart Dilecehkan Klub Bundesliga, Man City Balas dengan Elegan
- Atraksi Tendangan Gunting Ibrahimovic di Pantai
"Ada masanya saya hanya ingin tidur di ruang ganti, tetapi saya memaksa diri bermain," kata Agger.
Kondisi tidak fit tentu berimbas pada performanya di lapangan. Dia jadi sulit memusatkan perhatian dan kerap membuat kesalahan.
Agger menyerah. Pada 2015, dia mengumumkan niatnya pensiun.
"Tubuh saya tidak kuat lagi. Dosis obat yang saya konsumsi seharusnya hanya boleh setiap tiga hari. Kondisi saya yang tidak karuan seperti ini adalah cara tubuh saya memberi tahu bahwa saya tidak sanggup," kata Agger.
Agger pensiun satu tahun kemudian. Dia sempat tampil untuk Denmark pada kualifikasi Piala Eropa 2016. Gagalnya tim Dinamit lolos ke turnamen tersebut mengukuhkan niatnya untuk gantung sepatu.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Guardian |
Komentar