Pebulu tangkis tunggal putri nasional, Gregoria Mariska, berhasil mencetak sejarah baru bagi Merah Putih pada Kejuaraan Junior Asia 2016.
Gregoria membawa pulang medali perak setelah tujuh tahun lamanya sektor tunggal putri Indonesia tanpa medali.
Capaian Gregoria menjadi yang terbaik sejak 2009. Saat itu, Indonesia membawa dua medali perunggu dari Ana Rovita dan Febby Angguni. Setelahnya, tunggal putri absen membawa pulang medali dari turnamen ini.
"Senang bisa mencapai final dengan kondisi badan yang masih kuat, meskipun saya sudah turun pada nomor beregu dan sampai ke final. Apalagi, dari awal lawan yang saya hadapi tidak mudah. Jadi, saya sangat bersyukur," kata Gregoria.
Gregoria memastikan medali perunggu setelah kalah dari pemain China,, Chen Yufei, 23-25, 14-21.
Pada laga final Gregoria tidak bisa bermain maksimal karena mengalami cedera saat turun di semifinal Sabtu (16/7/2016), melawan Gao Fang Jie (China).
"Saat semifinal saya jatuh dan mengenai engkel, sehingga hari ini permainan saya tidak maksimal. Saya sudah mengusahakan yang terbaik dan seperti ini hasilnya. Saya bersyukur, puji Tuhan bisa dapat medali perak," kata Gregoria.
Meskipun kakinya sedikit bengkak, Gregoria mencoba bermain seperti biasanya, namun karena lawan memiliki pukulan yang bagus dia tidak ingin memaksa bermain reli.
"Pada gim kedua Gao mengubah permainan menjadi lebih cepat, tetapi kaki saya sudah tidak kuat," ujar Gregoria.
Baca Juga:
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar