Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Luis Carlos Junior, Debutan yang Mengagumkan

By Jumat, 15 Juli 2016 | 15:58 WIB
Luis Carlos Junior (Barito Putera), terbukti tajam, memiliki kecepatan, dan tangguh saat berduel dengan bek lawan.
SUCI RAHAYU/JUARA.net
Luis Carlos Junior (Barito Putera), terbukti tajam, memiliki kecepatan, dan tangguh saat berduel dengan bek lawan.

Striker asing Barito Putera, Luis Carlos Junior, sedang on fire. Hingga Torabika Soccer Championship (TSC) menuntaskan pekan ke-9, bomber asal Brasil yang menjalani musim debut di Indonesia ini memuncaki daftar pemain tersubur dengan torehan 10 gol.

Penulis: Martinus Raya Bangun/Andrew Sihombing

Luis jauh meninggalkan beberapa pesaing semodel Pablo Rodrigues (Madura United/6 gol), Shohei Matsunaga (Persiba/5), atau Marcel Sacramento (Semen Padang/4).

Ketajaman pemain berusia 26 tahun inilah yang membuat Barito menjadi klub paling produktif (18 gol) di TSC.

Kiprah apik yang tengah ditorehkan Luis ini sebenarnya tak terbayangkan di awal musim.

Selain gagal mencetak gol di laga pembuka, ia juga dinilai kerap menyia-nyiakan peluang di depan gawang lawan.

Manajemen skuat Laskar Antasari bahkan sempat memberikan ultimatum untuk menepikan Luis meski sang bomber mengoleksi dua gol di lima partai pertama.

Namun, berkat kepercayaan pelatih dan rekan-rekan setimnya, penampilan Luis perlahan membaik.

Mulai pekan ke-6 hingga 9, ia tak pernah absen mencetak gol.

Dalam rentang tersebut, pemain jebolan Botafogo (Brasil) tersebut bahkan sukses dua kali mencetak hattrick.

"Ia sebenarnya sempat bingung karena saat sudah mencetak dua gol, tetap dinilai belum tajam. Saya bilang: 'Inilah hidup dan sepak bola Indonesia. Kamu harus tetap berjuang'. Saya tetap memberikan kepercayaan dan ternyata ia bisa buktikan. Dalam hal kualitas, ia memang tipikal pemain Brasil yang punya teknik bagus," ujar Mundari Karya.

Pelatih Barito itu juga mengedepankan faktor keberadaan gelandang-gelandang kreatif semacam Paulo Sitanggang, Adam Alis, Ibrahim Conteh, dan Rizky Pora, yang rutin menopang kerja Luis dari lini kedua.

"Saya bilang: 'Kamu beruntung punya rekan-rekan setim yang juga berkualitas'. Pada dasarnya, Luis memang striker yang mau bekerja keras dan bekerja sama dengan rekan-rekannya," ujar Mundari.

Nostalgia Bako

Melihat aksi Luis, Mundari bak bernostalgia saat ia menangani Barito di Liga Indonesia 2002.

Kala itu Barito memiliki striker asing yang juga tajam, Bako Sadissou.

Pemain asal Kamerun itu mengoleksi total 22 gol dan berperan besar dalam mengantar Barito ke babak 8 besar. Bako kini melatih tim Barito U-21.

"Saat itu tak banyak orang yang mengenal Bako. Sampai akhirnya ia tampil bagus sepanjang musim dan disegani lawan. Saya harap Luis sebagai pemain debutan di Indonesia juga bisa bernasib seperti Bako," ujar Mundari.

Hanya, mantan pelatih timnas U-16 ini tentunya paham bahwa ketajaman Luis semata tidak bisa terus-menerus diandalkan meraih kemenangan.

Bukti paling sahih tak lain ketika Luis mengemas trigol ke gawang Persipura di pekan keenam, walau Barito tetap kalah 4-5.

Di TSC, catatan kebobolan 16 kali milik klub asal Banjarmasin itu hanya lebih baik dibandingkan dengan Persela (18) dan Persegres (19).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X