Selain piawai mengolah bola, mantan pemain Arsenal asal Swedia, Fredrik Ljungberg, juga dikenal sebagai penggemar seni rajah tubuh alias tato.
Ljungberg pernah mengalami cedera pinggang berkepanjangan, dan diduga karena kanker. Namun, dugaan itu tak terbukti. Sakit yang dialami Ljungberg ternyata akibat keracunan darah, menyusul kegemarannya membuat tato.
Tetapi, kondisi itu kelihatannya tak membuat dia kapok. Perbincangan tentang tato dengan Ljungberg terjadi saat makan siang bersama di sebuah restoran yang berada di kawasan Circular Quay, Sydney, Rabu (13/7/2016).
Sebuah tato bergambar "Big Ben” - menara yang menjadi landmark Kota London, di lengan kiri Ljungberg yang awalnya menjadi bahasan. "Ya, ini Big Ben," ujar Ljungberg menjawab pertanyaan Kompas.com.
Tato itu terlihat sangat detail, meski ukurannya tak terlalu besar. Gambar itu ada di bagian dalam lengan kirinya. Tarikan garis pada tato itu tipis, seperti gambar di atas kertas.
Bahkan, detail jarum jam di bagian puncak pada gambar menara itu terlihat tajam. "Saya buat ini waktu di LA (Los Angeles), ada seniman tato di sana yang terkenal, dan banyak dipakai oleh banyak pemain lain," ucapnya.
Ljungberg lalu memamerkan tato di lengan kanan bagian dalam. Ada gambar salib dan rosario yang menghiasi permukaan kulitnya.
Lagi-lagi, tarikan garis pada tato itu sangat halus. Bahkan, gambar Bunda Maria yang melatari gambar salib itu terlihat begitu "soft" dengan kesan pudar tapi tetap detail.
Baca Juga:
- Cederai Cristiano Ronaldo, Payet Buka Mulut
- Keberadaan Lionel Messi Terungkap!
- Cedera Cristiano Ronaldo seperti Penderitaan di Kayu Salib
"Lihat salib ini, gambar ini terlihat menonjol, dan sosok di atas salib ini seperti masuk ke dalam, ini sulit membuat tato semacam ini," kata Ljungberg.
"Sakit bikinnya, tetapi no pain no gain man," tutur dia lagi.
Menurut Ljungberg, dia selalu membuat tato ketika ada kejadian besar dalam hidupnya. "Semua tato di tubuh saya mempunyai arti dan ceritanya sendiri," ujar dia.
Seluruh tato di lengan kanan dan kiri Ljungberg hanya menggunakan tinta hitam. Namun, tekanan tinta dan teknik degradasi pada tato-tato itu mampu melahirkan dinamika, bahkan efek tiga dimensi.
"Jadi saya enggak pernah tahu apakah nanti saya akan menambah tato lagi atau tidak. Kita tunggu saja apa yang tiba-tiba muncul. Mungkin saja akan bertambah, " tutur Ljungberg.
Ljungberg datang ke Australia guna mempersiapkan kehadiran Arsenal di negara tersebut. The Gunners, julukan Arsenal, akan menjalani tur ke Australia pada 2017. (Glori K. Wadrianto)
Editor | : | |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar