Perjalanan Persiba di TSC seolah identik dengan cerita kurang sedap. Bahkan sebelum TSC dimulai, tim berjulukan Beruang Madu tersebut sempat membuat heboh setelah berniat tidak ikut ambil bagian di dalam turnamen ini.
Penulis: Andrew Sihombing/Yan Daulaka
Faktor finansial ditengarai sebagai salah satu penyebab utama kendati akhirnya tim ini tetap berpartisipasi di TSC.
Persiapan tim juga sempat terganggu dengan mundurnya pelatih Eduard Tjong, yang kemudian digantikan Jaino Matos sejak awal April lalu.
Saat TSC berjalan, pamor Persiba kian jelek karena dianggap sebagai tim kasar.
"Sebenarnya kami tidak bermain kasar. Pelatih Jaino Matos hanya menekankan agar pemain yang terdekat dengan lawan segera melakukan pressing," kata asisten pelatih Bima Sakti kepada BOLA.
"Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pemain bukan karena kesengajaan. Banyak tim lain lebih kasar, tapi Persiba apes karena menjadi sorotan," lanjutnya.
Di tengah semua anggapan kurang menyenangkan tersebut, Persiba membuat kejutan di laga pamungkas. Ledi Utomo cs. menjelma menjadi tim yang bisa mengemas lima gol sekaligus kala menjamu Gresik United.
Bima mengakui sebenarnya tidak ada perubahan dalam strategi maupun cara bermain tim.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar