Meskipun Pedro baru dua kali melakukan upaya dribel, namun ikhtiarnya tersebut bisa ditambah dalam laga ini jika PBFC ingin lebih sering mendapat peluang lewat bola mati.
Ya, karena hal itu dapat memaksa Willian yang berpostur 196 sentimeter untuk lebih sering melakukan pelanggaran. Pasalnya, bek jangkung itu berpotensi kewalahan jika menghadapi penyerang lawan yang cerdik setipe Pedro.
Terbukti, hingga pekan kedelapan, Willian sudah mengoleksi tiga kartu kuning dan satu kartu merah. Sebuah catatan yang terlihat "jorok" buat seorang pemain bertahan.
Memang, jumlah tembakan Pedro tercatat tidak banyak. Namun, tiga golnya sejauh ini membuktikan tingkat keefektifan memanfaatkan peluang yang dimiliki penyerang berusia 33 tahun itu.
Baca juga:
- Bek Naturalisasi Berusia 38 Tahun Dipanggil Timnas Singapura
- Respek untuk Semen Padang dari 'Pahlawan' Arema
- Adam Alis Buka Kemenangan, Barito Putera Cetak Lima Gol
Selain itu, pergerakan Pedro juga dapat membuka ruang di pertahanan Persija untuk dimanfaatkan pemain PBFC lain.
Akan tetapi, Willian bukannya melulu hebat soal mengahalau bola-bola atas. Bek berusia 23 tahun itu punya catatan bagus dalam persentase tekel sukses, memblok tembakan lawan, intersep, dan sapuan.
Kombinasi apik Willian dan Maman Abdurrahman di jantung pertahanan Persija kembali dinanti pada laga ini. Terbukti, hingga pekan kedelapan TSC, keduanya terbilang sukses mencegah gawang tim Ibu Kota bobol lebih dari satu gol.
Untuk itu, Pedro dkk dituntut lebih cekatan dalam membangun serangan dan secepat mungkin unggul dua gol jika ingin nyamankan suporter setianya, Pusamania.
[video]http://video.kompas.com/e/5014528201001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar