Grigg memang bukan pemain utama Green dan White Army. Sejak melakukan debut di tim senior pada September 2010, pemain berusia 24 tahun itu baru mengoleksi delapan cap. Dia juga hanya masuk skuat Piala Eropa 2016 karena ledakan penampilan semusimnya bersama Wigan.
Grigg duduk manis di bangku cadangan dalam tiga pertandingan fase grup melawan Jerman, Ukraina, dan Polandia. Pada kesempatan terakhir, Sabtu (25/6/2016) di Paris, ketika tim melawan Wales di babak 16 besar pun Grigg tidak juga diturunkan oleh pelatih Irlandia Utara, Michael O'Neill.
"Saya tidak memilih tim berdasarkan nyanyian suporter di tengah pertandingan. Dia striker pilihan keempat kami," kilah O'Neill seperti dirilis Mirror.
"Lagu itu memang sebuah hal yang unik. Namun, datang ke turnamen seperti ini dan tidak bermain, bagi seorang pemain profesional sangat mengecewakan," ujar Grigg di Dailymail.
"Will adalah seorang pemain yang bagus. Dia seharusnya dikenal juga karena kemampuan sepak bolanya, bukan cuma lantaran sebuah lagu," ucap penyerang utama Irlandia Utara, Kyle Lafferty.
Grigg kecewa, tetapi setidaknya dia jadi legenda di Piala Eropa 2016. Mendadak terkenal walaupun bukan lewat cara yang natural.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.677 |
Komentar