3. Crotone (Serie A)
#Crotone, Palladino: "Voglio giocare ... - https://t.co/cwcQhvZI3a - #Bologna #Calciomercato #Seriea #Serieb pic.twitter.com/Gm8ypPYPeo
— Stop and Goal (@stop_and_goal) June 7, 2016
Nama FC Crotone jelas terbilang asing karena mereka baru mencicipi promosi ke kompetisi tertinggi di Italia, Serie A. Prestasi itu diperoleh berkat posisi finis sebagai runner-up Serie B 2015-2016.
Hal spesial dari klub Italia Selatan itu adalah keampuhan skuat dengan mayoritas beranggotakan para pemain terbuang, gratis, pinjaman, atau hasil akademi sendiri.
Materi seadanya diracik menjadi unit superkompak oleh pelatih Ivan Juric, yang kini diangkat sebagai arsitek baru Genoa.
Sebelum naik level ke Serie A, Crotone hanya finis di peringkat ke-16 di Serie B 2014-2015.
4. Plaza Colonia (Uruguay Primera Division)
GRACIAS X TANTO, POR QUEDAR EN LA HISTORIA, POR NUNCA CLAUDICAR, POR LA HUMILDAD, POR LA ENTREGA. GRACIAS GIGANTES ! pic.twitter.com/D8rWo5nQjm
— Club Plaza Colonia (@PlazaColonia) June 13, 2016
Kisah dongeng klub underdog menjadi juara bukan cuma terjadi di Inggris.
Pada belahan dunia lain, Plaza Colonia seperti menjungkirbalikkan logika publik Uruguay dengan menjuarai Torneo Clausura atau putaran kedua kompetisi Primera Division 2015-2016.
Gelar itu sangat mengejutkan mengingat Colonia masih tampil di Divisi II pada 19 bulan lalu!
Satu dekade silam, klub asal kota berpenduduk kurang dari 30-an ribu jiwa itu bahkan gagal mendapat izin tampil di liga karena kekurangan dana.
Bermodalkan kombinasi pemain muda dan gaek, Colonia toh mampu juara pada musim debutnya di liga level teratas.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport |
Komentar