Salah satunya adalah performa menjanjikan La Pulga alias Si Kutu dalam empat laga terkini.
Messi membuktikan kebintangannya dengan sumbangsih lima gol plus empat assist sampai semifinal.
Jika ada suatu masa di mana Messi akhirnya melepas dahaga trofi bersama Argentina, maka momentum itu tidak bisa lebih baik daripada final Copa America Centenario.
Kado Ultah
Faktor Cile sebagai lawan di final juga menghadirkan keuntungan tersendiri bagi Argentina dan Messi. Masih segar dalam ingatan tentang kemenangan La Albiceleste atas sang rival pada partai pembuka Grup D, 6 Juni 2016.
Kala itu, Messi tak masuk susunan pemain karena belum pulih total dari cedera punggung, tapi Argentina tetap mampu menekuk Cile.
Logikanya, bila tanpa Messi saja bisa menang, apalagi dengan keberadaan sang kapten di starting line-up.
Motivasi Messi semakin berlipat dengan adanya kenyataan bahwa pertandingan final berlangsung dua hari setelah hari ulang tahunnya yang ke-29, Jumat (24/6/2016).
Dia tentu ingin mencari kado terbaik sekaligus membalas dendam kesumat setahun silam.
Di lain pihak, Cile boleh saja memperlihatkan grafik menanjak setelah kalah di laga pembuka fase grup. Akan tetapi, kebangkitan Alexis Sanchez dkk. sesungguhnya belum benar-benar teruji.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.676 |
Komentar