Warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa. Hasil referendum pada Jumat (24/6/2016) menunjukkan, 52 persen atau sekitar 17, 4 juta penduduk Inggris memilih opsi Brexit (Britain Exit) alias mundur dari EU.
Secara singkat, Brexit adalah wacana untuk Inggris meninggalkan keanggotaan di Uni Eropa.
Wacana tersebut lahir sebagai bentuk janji Perdana Menteri Inggris, David Cameron, untuk mengadakan referendum terkait posisi Inggris di Uni Eropa.
Sebagian masyarakat Inggris serta Partai Independen Inggris, UKIP, merasa bergabung di Uni Eropa menguras uang negara dan tidak mendapatkan keuntungan apa-apa.
Untuk menjawab isu tersebut, Cameron memberi kesempatan warga Inggris menyalurkan aspirasi mereka.
Nah, dengan mayoritas masyarakat Inggris memilih Brexit, tentu ada sejumlah implikasi yang akan menyusul di berbagai aspek. Premier League pun juga akan merasakan dampak Brexit.
Seperti diketahui, Premier League didominasi pemain dari luar tanah Inggris.
Sebuah riset dari BBC menunjukkan bahwa pada 2014, pemain asli Inggris di Premier League hanya 32,36 persen dari keseluruhan pemain yang merumput di liga tersebut.
Kemenangan kubu pro Brexit akan membuat Inggris lebih mengetatkan aturan tentang izin kerja warga negara asing di negara tersebut. Para pemain asing di Premier League tidak akan kebal dari aturan tersebut.
Pada aturan lama, pemain seperti David De Gea (Spanyol), Dimitri Payet, N'Golo Kante, dan Francis Coquelin (ketiganya dari Prancis) dapat berkarier bersama klub masing-masing menggunakan visa kerja otomatis.
Mereka tidak perlu mengajukan izin kerja ke Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Kementrian Dalam Negeri.
Sebaliknya, jika Brexit menjadi pilihan rakyat Inggris, para pemain di atas harus mengajukan visa kerja.
Baca Juga:
- Suporter Spanyol Ingin Iniesta Jadi Eksekutor Penalti
- Messi Sebut Asosiasi Sepak Bola Argentina sebagai Bencana
- Ini 4 Eksekutor Tendangan Bebas Terbaik di Dunia
Sebuah studi dari kampanye anti-Brexit, Britain Stronger in Europe, menyebutkan bahwa tidak kurang dari 332 pemain di Premier League, Divisi Championship, dan Liga Skotlandia, tidak memenuhi syarat merumput berdasarkan aturan tersebut.
Untuk pemain yang berasal dari negara 10 Besar FIFA harus punya jatah bermain minimal 30 persen bersama tim nasional selama dua tahun belakangan.
Pemain dari negara peringkat 11-20 harus mengantongi cap 45 persen, peringkat 21-30 memiliki 60 persen, dan seterusnya.
Beberapa klub memiliki lebih dari 9 pemain yang memerlukan izin kerja tersebut. Newcastle United, Watford, dan Aston Villa, misalnya, terancam kehilangan 11 pemain, sementara Charlton Athletic akan kehilangan 13 pemain.
Rachel Anderson, seorang agen sepak bola, mencemaskan dampak tersebut. "Efek Brexit untuk sepak bola lebih besar dari dugaan. Lebih dari separuh pemain di liga akan butuh izin kerja," kata Anderson.
Bagaimana kelanjutan nasib para pemain asing di Premier League? Mari menunggu kelanjutannya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar