Mereka jadinya cuma finis sebagai runnerup Grup C akibat kalah selisih gol dari Meksiko dan kudu bersua favorit juara Argentina di perempat final, Minggu (19/6).
Messi Pasti
Namun, tidak kebobolan melawan Jamaika atau menang atas Uruguay, yang tanpa Luis Suarez, tentu tidak sama dengan Argentina. Bahkan Dudamel tak malu mengakuinya.
"Jika harus memilih antara Argentina atau tim lain, saya lebih suka menghadapi tim lain mana pun karena Argentina sungguh kuat. Tapi, tentu kami tak bisa memilih lawan," begitu ucapnya sebelum laga kontra Meksiko.
Sang pelatih tentu tak pernah bermaksud merendahkan kemampuan anak buahnya sendiri. Ia hanya ingin bersikap realistis.
Pernyataan Dudamel itu pun bukannya tak terbukti. Tim Tango merupakan satu-satunya perempat finalis yang berhasil menyapu bersih tiga laga fase grup. Argentina lolos sebagai juara Grup D dengan torehan 10 gol dan cuma sekali kebobolan.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4943791111001&preload=none[/video]
Venezuela mempertontonkan pertahanan kukuh sepanjang fase grup.
Tapi, tidak seperti ketiga lawan yang sudah dihadapinya, Argentina punya jauh lebih banyak opsi pemain yang bisa mengobrak-abrik lini belakang lawan.
Selain bomber milik klub Napoli, Gonzalo Higuain, Tim Tango juga punya Sergio Aguero, Angel Di Maria, hingga Ever Banega yang bisa menjadi sumber inspirasi di sektor ofensif.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.674 |
Komentar