Maka tak heran, bila Milo memiliki adaptasi cukup cepat meski tinggal di negara yang mayoritas berpenduduk muslim. Sebelum di Indonesia, Milo lama tinggal di Malaysia.
Hal tersebut juga memberikan dampak positif bagi rasa kekeluargaan yang dibangun Milo di Arema. Apalagi, tim ini mayoritas pemainnya memeluk agama Islam.
”Sebagai pelatih, saya juga mengetahui jadwal berbuka dan sahur. Bahkan, kami juga menikmati sajian buka puasa bersama-sama,” tandas eks pelatih klub Malaysia, Sabah FA ini.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar