Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Istora Tak Lagi Ramah bagi Pemain Tuan Rumah

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 4 Juni 2016 | 22:07 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, terjatuh saat berupaya mengembalikan kok dari lawannya, Lee Chong Wei (Malaysia), yang ditemui pada babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).
BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, terjatuh saat berupaya mengembalikan kok dari lawannya, Lee Chong Wei (Malaysia), yang ditemui pada babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).

Asa merengkuh titel kemudian bergeser kepada barisan pemain muda yaitu Ihsan, Jonatan Christe, Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta, dan Alfian Eko Prasetyo/Annisa Saufika.

Akan tetapi, minimnya pengalaman menjadi batu sandungan terbesar bagi nama-nama tersebut.

Satu per satu wakil Merah Putih berguguran pada babak perempat final, dan hanya menyisakan Ihsan yang berjuang seorang diri pada babak semifinal.

Meski pahit, fakta ini bisa menjadi titik awal prestasi para pemain muda.

Di mata pemain-pemain kelas dunia seperti Lee Chong Wei dan Jan O Jorgensen (Denmark), tiga pemain tunggal putra Indonesia akan punya masa depan cerah.

"Saya melihat gaya main Ihsan seperti Taufik Hidayat, menyerang. Saya yakin dalam dua tahun ke depan dia akan menjadi hebat," tutur Lee mengomentari performa Ihsan.

Baca Juga:

"Dibanding pertandingan melawan Tian Houwei (China) hari ini, pertandingan melawan Jonatan (Christie) kemarin lebih sulit bagi saya," kata Jorgensen.

"Saat bertanding melawan Tian, saya melihat perkembangannya hanya sedikit, tetapi saat bertanding melawan Jonatan, perkembangannya sangat pesat," kata Jorgensen, yang tercatat dua tahun beruntun menjumpai Jonatan pada babak perempat final Indonesia Open.

Indonesia terakhir kali memiliki juara Indonesia Open pada 2013. Kala itu, Ahsan/Hendra menyelamatkan wajah Indonesia dengan mengalahkan Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun (Korea Selatan) pada babak final ganda putra.

Indonesia mulai kehilangan taji di Istora pada 2014 dengan hanya meloloskan Ahsan/Hendra ke final.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X