9. Jens Lehmann
Sampai 2006, mungkin tidak banyak yang mengira Oliver Kahn akan tergeser dari posisi kiper nomor satu Jerman.
Sampai kemudian pada April 2006, Juergen Klinsmann mengumumkan dia memercayai Lehmann sebagai kiper utama untuk Piala Dunia 2006.
Seperti beberapa kiper pendahulunya di tim nasional, Lehmann dibilang terlambat menjadi kiper utama. Sebab, ia lebih banyak diplot sebagai cadangan kiper lain.
Dalam hal ini, Lehmann berada di bawah bayang-bayang kehebatan Kahn. Padahal, prestasi yang diraih Lehmann cukup banyak.
Sepanjang kariernya, Lehmann pernah mengecap pengalaman bermain dalam tiga liga besar Eropa: Bundesliga, Serie A, dan Premier League, dan memenangkan sejumlah trofi. Bersama Schalke 04, misalnya, Lehmann memenangkan Piala UEFA 1996-1997.
Saat bermain untuk Borussia Dortmund, dia mengangkat trofi Bundesliga 2001-2002 dan menjadi runner-up Piala UEFA pada musim yang sama.
Ketika pindah ke Arsenal, Lehmann menjadi bagian skuat Invincibles musim 2003-2004, ketika The Gunners menjuarai Premier League tanpa sekalipun kalah.
Lehmann pun membuat Klinsmann terpikat, dan menggeser Kahn dari posisi kiper utama. Meski menuai kritik, pilihan Klinsmann terbukti tidak salah.
Pada Piala Dunia 2006, Lehmann hanya kebobolan dua kali pada fase grup. Puncaknya, pada perempat final, Lehmann menyelamatkan tendangan penalti Roberto Ayala dan Esteban Cambiasso saat Jerman dan Argentina bersua.
10. Manuel Neuer
Neuer (30) merupakan contoh termutakhir kiper asal Jerman yang sudah bisa menyejajarkan diri dengan beberapa seniornya, seperti Kahn, Illgner, dan Koepke. Jabatan sebagai kiper nomor satu Jerman dipegangnya sejak Piala Dunia 2010.
Awalnya, dia hanya diplot sebagai kiper ketiga, di bawah Robert Enke dan Rene Adler.
Namun, setelah Enke wafat pada 2009 dan Adler mengalami cedera serius, Loew memercayakan posisi kiper utama Jerman kepada sosok yang sebelumnya wara-wiri di skuat Jerman U-21 tersebut.
Neuer menjawab kepercayaan tersebut. Dalam enam penampilannya di Piala Dunia, pemain kelahiran Gelsenkirchen tersebut hanya tiga kali kebobolan.
Salah satu ciri khas Neuer adalah dia tidak segan meninggalkan sarangnya demi mengamankan bola. Selain itu, dia juga kerap memberi operan untuk membangun serangan dari belakang.
Neuer bahkan kerap terpantau berdiri di luar kotak penalti ketika rekan-rekannya menyerang pertahanan lawan. Karena gaya permainan tersebut, Neuer dijuluki sweeper-keeper.
Toh, gaya Neuer tersebut sukses membantunya mencatat empat clean-sheet dalam turnamen tersebut.
Salah satu clean-sheet yang diraihnya terjadi saat Jerman menang 1-0 atas Argentina pada partai final. Selain merebut gelar juara dunia, Neuer meraih predikat Kiper Terbaik Piala Dunia 2014.
Pada level klub, pencapaian Neuer pun tidak kalah beragam. Setelah meraih DFB Pokal 2010-2011 bersama Schalke 04, dia pindah ke Bayern Muenchen.
Bersama Bayern, Neuer memenangkan tiga trofi Bundesliga, dua trofi DFB Pokal, satu gelar Liga Champions, serta serangkaian trofi lain. Neuer pun menjadi bagian penting skuat Bayern yang meraih treble pada musm 2012-2013.
Pada 2014, Neuer juga menjadi salah satu kandidat peraih Ballon D’Or, dan menduduki peringkat ketiga di bawah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar