Dua pemain ini belum pernah bertemu, sehingga peluangnya masih tetap sama.
Memang, secara ranking Ginting masih jauh di bawah Jorgensen.
Tetapi melihat performa dan ketenangan pemain ini, peluang menang sangat terbuka lebar, apalagi dia mendapat kesempatan menorehkan tinta emas sebagai bagian dari sejarah tim Piala Thomas Indonesia yang sedang mengejar gelar ke-14 turnamen beregu ini.
Bagaimana dengan dua nomor terakhir?
Ganda kedua Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, yang saat ini menempati peringkat ke-12 dunia, baru satu kali bertemu Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dan meraih kemenangan pada ajang Singapura Terbuka, 9 April 2015.
Meskipun demikian, Angga/Ricky harus waspada karena pasangan peringkat ke-23 dunia itu sudah memperlihatkan daya juang yang luar biasa ketika menyumbang poin kedua bagi Denmark saat melawan Malaysia pada semifinal.
Nah, pada partai kelima yang memainkan nomor tunggal, Indonesia kembali menurunkan pemain muda, Ihsan Maulana Mustofa. Pemain peringkat ke-31 dunia ini belum pernah menghadapi Hans-Kristian Vittinghus.
Tetapi melihat mental bermain dan raihannya sepanjang event ini, bukan mustahil pemain 21 tahun tersebut mengalahkan lawannya yang menempati ranking ke-13 dunia.
"Ranking satu saja bisa goyang. Itu terjadi pada ganda Korea Selatan ketika melawan kita di semifinal. Anda bisa melihat sendiri bagaimana permainan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong saat melawan Ahsan/Hendra, begitu juga Kim Gi-jung/Kim Sa-rang," ujar pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Hendri Saputra.
Semoga lagu "Indonesia Raya" bisa berkumandang di Kunshan Sports Center pada hari ini, yang berarti tim Piala Thomas Indonesia mengakhiri penantian selama 14 tahun untuk membawa pulang trofi tersebut ke Tanah Air.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar