Di Premier League 2015-16, setidaknya ada tiga contoh klasik di mana Liverpool ambruk seusai unggul.
Hal itu terjadi di laga kontra Southampton, Sunderland, dan Newcastle United. Partai-partai itu gagal dimenangi meski Reds sudah unggul dua gol bersih.
Berbeda ketika masih di Dortmund, para personel Die Borussen akan langsung membentuk dua lapisan yang terdiri atas empat pemain. Liverpool? Tim ini terlihat masih bingung dalam mengatur formasi pada saat ganti mendapatkan tekanan dari lawan.
Alih-alih membentuk dua lapis empat pemain, Reds malah membentuk kolom dari depan ke belakang. Hal itulah yang membuat Sevilla mendapat ruang ekstra sehingga bisa membalikkan skor.
Tak ada salahnya Klopp menginstruksikan gegenpressing di musim depan. Tetapi, tanpa kehadiran amunisi anyar yang bisa mengatur permainan di tengah, Reds akan berjalan di tempat.
Sudah saatnya manajemen Anfield merekrut Mario Goetze atau Isco, seperti yang diinginkan Jurgen Klopp.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BOLA Sabtu No.29 |
Komentar