E: Pada game pertama, Tiara/Anggia cukup mudah mendapat kemenangan. Di awal game kedua bahkan masih memegang kendali permainan. Di sini mungkin ada sedikit overconfidence yang membuat strategi dan pola main jadi berubah.
Nah, lawan mulai mendapat touch nya kembali, sedangkan Tiara/Anggia tidak dapat mengembalikan keadaan lagi.
Faktor apa saja yang mempengaruhi penampilan Tiara/Anggia tadi?
E: Saya lihat Anggia tidak bisa mengontrol emosi. Sudah mendapatkan poin dengan mudah, lalu overconfidence dan lawan malah siap. Tiara/Anggia tidak siap dengan perubahan ini.
Kalau sudah berada di poin-poin kritis yang berperan lebih ke faktor non teknis, keberanian untuk melakukan sesuatu. Saya lihat pasangan Thailand lebih siap, mereka mencoba untuk mengubah-ubah strategi.
Saya tekankan ke Anggia untuk lebih konsisten jaga emosi jangan sampai jadi bumerang. Padahal waktu berpasangan dengan Greysia (Polii), dia bisa mengimbangi kemampuan seniornya.
Apakah yang membuat anda menurunkan Della/Rosyita di ganda pertama dan Tiara/Anggia sebagai ganda kedua?
E: Tipe permainan Della/Rosyita lebih cocok untuk bermain melawan ganda pertama Thailand, rekor pertemuan imbang 1-1. Anggia/Ketut memang belum pernah bertemu, tetapi saya rasa bola-bolanya Della/Rosyita lebih cocok dengan lawan.
Saya mesti memasangkan pasangan dadakan, supaya Della/Rosyita naik jadi ganda pertama. Greysia memang sengaja tidak diturunkan karena mau dipasangkan dengan siapa pun pemain ganda putri di tim Uber kami, tetap akan jadi ganda pertama dilihat dari peringkat Greysia yang cukup tinggi.
Melihat hasil hari ini, bagaimana peluang di perempat final?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar