Bagi penggemar Inter Milan, apakah Anda menyaksikan laga tim kesayangan Anda vs Empoli pekan silam? Bila jawabannya ya, Anda beruntung bisa menyaksikan laga terakhir Samir Handanovic berbalut seragam Inter.
Penulis: Anggun Pratama
Apakah Handa sudah memastikan diri pindah dari Inter musim depan? Belum tentu. Akan tetapi, ada kemungkinan yang sangat besar.
Terlebih sang pemain sendiri yang menyatakan keraguannya buat kembali memperkuat Sang Biru-Hitam.
Alasan terbesar keraguan pria Slovenia tersebut adalah kegagalan Inter mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.
Baca Juga:
- 4 Alasan Juventus Wajib Pertahankan Gianluigi Buffon
- 10 Pengkhianat Terpopuler antara Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund
- 4 Penyebab Newcastle Terdegradasi dari Premier League
Inter memang pasti kembali merasakan kompetisi antarklub Eropa dengan mentas di Liga Europa musim depan.
Hanya, bagi tim besar, cuma kompetisi sementereng LC yang bisa dijadikan wadah buat mengaktualisasikan diri. Tanpa LC, Handanovic pun menimbang masa depannya.
"Apakah saya akan bertahan di Inter? Siapa yang tahu? Anda tak bisa berkata tidak mungkin dalam sepak bola. Saya punya kontrak, tetapi Anda tak bisa mengatakan bagaimana masa depan saya," tuturnya kepada Sky Italia.
Handa memang baru memperpanjang kontrak dengan Inter hingga Juni 2019. Namun, ia dengan jelas menyebut ingin merasakan tampil di Liga Champions dan sangat kecewa dengan torehan musim ini.
Di usia yang sudah menginjak 31 tahun, Handa tak punya waktu lama untuk menanti merasakan atmosfer kompetisi antarklub tertinggi di seantero Benua Biru tersebut.
[video]http://video.kompas.com/e/4883240500001_ackom_pballball[/video]
Dengan reputasi sebagai salah satu kiper terbaik di dunia, Handanovic ternyata belum pernah sekali pun mentas di putaran final LC!
Satu-satunya kesempatan baginya buat merasakan putaran final LC justru datang ketika masih memperkuat Udinese pada 2011-2012. Di musim sebelumnya, Udinese finis di peringkat empat dan berhak mendapatkan tiket ke play-off LC.
Di babak play-off, Udinese bertemu dengan Arsenal. Pada fase tersebut, Udinese kalah 1-3 secara agregat.
Tak sedikit yang tertarik buat mendapatkan jasa Handanovic. Inter kabarnya sudah memberikan banderol sebesar 15 juta euro (227,44 miliar rupiah).
"Tak perlu membahas nilai Handanovic buat Inter. Saya tahu banyak peminatnya dan bila ada tawaran besar, uang itu bisa digunakan buat menyeimbangkan kas terkait aturan Financial Fair Play. Klub lebih baik melepasnya," kata Evaristo Beccalossi, gelandang Inter era 1970-an kepada Leggo.
Musim ini masih menyisakan satu laga. Inter masih harus melawan Sassuolo. Hanya, Handanovic tak bisa bermain karena terkena suspensi akumulasi kartu kuning.
Jadi, ada kemungkinan laga melawan Empoli tersebut menjadi laga terakhir bagi kiper yang jago menyetop penalti itu berseragam biru-hitam Inter.
[video]http://video.kompas.com/e/4885273353001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar