Alasan kenapa Ranieri pernah menyandang julukan spesialis nyaris adalah karena anak buahnya kerap mengendur kala kompetisi memasuki paruh kedua.
Alhasil, beberapa eks tim besutan Ranieri semodel Chelsea, Roma, dan Monaco mesti rela melihat impian mereka menjadi juara kandas.
Namun, Ranieri pantas lega sebab fenomena serupa kini tak terjadi kepada Leicester.
Sang manajer asal Italia juga tentu semringah melihat mantra jadulnya memberikan efek luar biasa buat Leicester.
Idiom "dilly-ding, dilly-dong" sebenarnya sudah dipakai ketika Ranieri masih bertugas di Cagliari pada rentang 1988-1991.
"Saat itu pagi-pagi buta dan pemain terlihat sedikit mengantuk. Ranieri melihat bahwa pikiran kami masih di ranjang, lalu ia berteriak: 'dilly-ding, dilly-dong!" ucap kapten Cagliari di era Ranieri, Ivo Pulga.
[video]http://video.kompas.com/e/4823763171001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar