4. Prototipe Premier League yang sempurna
Seragam tim yang selalu kuyup usai peluit akhir berbunyi membuktikan kerja keras Nainggolan dalam setiap laga.
Cucuran keringat itu berasal dari upaya keras membantu serangan dan pertahanan, mengalirkan bola, melepaskan tekel atau sapuan, menyuplai peluang, hingga mengeksekusi peluang itu menjadi gol.
Kualitas fisik dan etos kerja yang prima dari Nainggolan menunjukkan dirinya seperti prototipe pemain Premier League yang sempurna.
Liga Inggris lebih mengutamakan kekuatan fisik dan kecepatan tempo daripada Italia. Berbekal kualitas lengkap, Nainggolan sepertinya tak akan keteteran menghadapi kondisi baru itu di Chelsea kelak.
[video]http://video.kompas.com/e/4862022652001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar