Kejuaraan Asia yang digelar di Wuhan, China pada 26 April-1 Mei merupakan turnamen penutup untuk penghitungan poin Olimpiade.
Menurut Herry, gelar juara pada turnamen tersebut memang dapat membantu menaikkan peringkat, tetapi secara keseluruhan tetap harus melewati penghitungan yang ketat dan detail.
"Menurut penghitungan saya bersama tim, kemungkinan sangat tipis karena perbandingan untuk mencapai posisi delapan besar dunia terlampau jauh," tutur Herry.
Menang dalam ajang superseries dapat menambah sebanyak 9200 poin, namun terkadang pemain tidak bisa mendapat poin penuh karena harus dipotong dengan jumlah poin terkecil yang dimiliki pemain pada turnamen lain.
Herry mengakui bahwa proses penghitungan poin tidak dapat sembarang diprediksi karena patokan penghitungan nilai tidak hanya pada satu negara, melainkan keseluruhan negara yang menjadi peserta.
"Selain itu tidak bisa hanya difokuskan pada pencatatan poin pemain kami saja, tetapi juga penting untuk memantau perkembangan poin milik negara lain," kata Herry.
Terkait target realistis bagi ketiga pasangan ganda putra dalam kejuaraan Asia, Herry mengatakan untuk bisa menembus semifinal.
"Kejuaraan Asia ini terhitung lebih sulit dibanding kejuaraan Eropa karena lawan-lawan tangguh ada di Asia, yakni China, Korea, Jepang, dan Malaysia. Persaingan ketat ada disana," ucap Herry.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar