Saat situasi terasa genting, Enrique malah memperkeruh suasana dengan komentar sinis yang ia berikan kepada seorang pencari berita dalam sesi konferensi pers pascaduel kontra Valencia.
Jurnalis Diario Gol, Victor Malo, mencoba mencari tahu apakah preparasi fisik adalah pemicu hadirnya periode buruk bagi Barcelona.
Enrique lantas merespons: "Siapa nama kamu?"
Ketika sang jurnalis menjawab "Malo", Enrique lantas bilang "Benar, pertanyaan selanjutnya."
Kata "malo" bermakna "buruk" dalam bahasa Indonesia. Ketimbang memakai Malo untuk merendahkan wartawan, kata tersebut bisa digunakan Enrique untuk berintrospeksi.
Lantaran kalah tiga kali beruntun di La Liga, Ia sama buruknya dengan pelatih Barcelona pada 2003, Louis van Gaal.
Kala itu, Barca arahan Van Gaal juga keok tiga kali secara konsekutif di liga, hal yang baru terulang lagi pada 2015-2016.
Kesamaan lain? Pada 1998-1999, alias musim kedua di periode pertama melatih Barcelona, Van Gaal marah besar kepada jurnalis yang menanyakan soal ketegangan sang ahli strategi dengan Rivaldo.
"Saya merusak aturan ruang ganti? Interpretasi kalian selalu negatif, tak pernah positif. Tu eres muy malo! (Kamu sangat payah)," ujar Van Gaal.
Enrique toh seperti membayar lunas rentetan tiga kekalahan itu dengan hasil mengerikan. Pada laga tengah pekan (20/4/2016), Barcelona melumat tuan rumah Deportivo La Coruna delapan gol tanpa balas!
Masih ada wartawan yang berani menjahili Enrique?
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.663 |
Komentar