Seperti Aguero, gelandang Kevin De Bruyne juga kunci permainan City musim ini. Dia telah mengantongi 15 gol dan 14 assist dalam 36 laga untuk City.
Setiap sentuhan De Bruyne terasa krusial bagi City. Buktinya, tim itu sempat mengalami periode sulit ketika si pemain cedera selama dua bulan sejak akhir Januari hingga akhir Maret 2016.
City hanya menang lima kali dalam 12 partai selama periode absennya De Bruyne. Setelah pulih, eks pemain Wolfsburg ini langsung nyetel lagi dengan City. Buktinya adalah dua gol yang ia cetak untuk menyingkirkan PSG dari LC.
Cap Underdog
Sejak awal, City bukan unggulan di Liga Champions musim ini. Maklum, sebelum 2015/16 bergulir, pencapaian terbaik mereka hanya perempat final.
Cap underdog masih melekat di City meski Liga Champions sudah memasuki babak empat besar. Para pesaing City sudah pernah merasakan menjadi fnalis ajang ini. Status bukan unggulan dapat menguntungkan City untuk bermain lepas tanpa beban.
Pembuktian Pelegrini
Sebagai manajer, Manuel Pellegrini kebanjiran kritik setiap kali City gagal meraup kemenangan. Gosip pemecatan sempat menerpa sebelum City mengonfirmasi pada 1 Februari bahwa Pep Guardiola bakal menggantikan Pellegrini pada 2016/17.
Mengingat nasibnya sudah dipastikan, pria asal Cile itu bakal mengerahkan segala kemampuannya demi perpisahan indah, yakni hadiah trofi Liga Champions.
Gelar Liga Champions di curriculum vitae Pellegrini akan memudahkannya mendapatkan pekerjaan baru. Selain itu, Pellegrini akan berniat membuktikan dirinya kepada Real Madrid, klub yang diasuhnya pada 2009/2010.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.663 |
Komentar