Akhir bulan lalu, Persiba Balikpapan sempat berniat tidak ambil bagian dalam Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC).
Penulis: Andrew S./Yan D./Gonang S.
Namun, tak lama berselang, keputusan itu berubah. Tim Beruang Madu dipastikan tampil di TSC A.
Kepastian tersebut ditegaskan Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono, selepas launching TSC di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Senin (18/4/2016).
"Persiba sebelumnya menyusun bujet 15-16 miliar. Mereka angkat tangan tidak bisa memenuhinya. PT GTS kemudian melakukan pendampingan untuk merevisi bujet hingga kemudian didapat angka 9-10 miliar dan Persiba bisa berjalan dengan anggaran seperti itu," kata Joko.
Tentu sah saja bila mantan Sekretaris Jenderal PSSI ini berkata demikian. Tapi, dalam beberapa kesempatan berbincang dengan Tabloid BOLA, ternyata ada penyebab lain.
Syahril Taher, sang pemilik Persiba, sudah sampai pada titik jenuh mengurus tim kebanggaan masyarakat Balikpapan ini.
Eks Presiden Direktur PT Liga tersebut juga disibukkan urusan lain, termasuk soal keluarga dan beberapa proyek yang terbengkalai.
"Kalau ada yang bisa menggantikan, saya lebih memilih menyerahkan urusan Persiba ke yang lain. Tapi, ternyata tidak bisa karena semua bergantung pada saya," ujarnya.
Kontribusi hebat Syahril buat Persiba tak bisa dibantah, terutama dari sisi pendanaan.
Sejak Beruang Madu promosi ke Divisi Utama pada 2003/04, termasuk ketika merambah ke Liga Super sejak 2006/07, Syahril bisa menghabiskan hingga 12 miliar rupiah per tahun untuk menghidupi tim.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.663 |
Komentar