"Saya melihat Boufal pertama kali dalam tugas pengamatan di sejumlah departemen, saat itu ia berusia 12 tahun. Kita sudah bisa melihat talenta alami Boufal dalam menggiring bola. Ia di atas semuanya," kata eks pelatih Boufal di tim junior Angers SCO, Richard Guyon.
Namun, Boufal nyaris disingkirkan oleh Angers kala dirinya menginjak usia 17 tahun.
Pemain kelahiran Paris itu mengalami masalah pertumbuhan.
Tinggi badan Boufal tak sampai 160 cm dan bobotnya cuma 50 kg. Sebagai perbandingan rekan setim Boufal di tim junior Angers, Jean-Pierre Nsame, sudah mencapai 187 cm dan 90 kg.
Boufal beruntung karena memiliki pelatih seperti Guyon.
"Saat itu saya bilang jika tak mempertahankan pemain seperti Boufal, klub tidak akan pernah mendapatkan siapa pun," ujar Guyon.
Intuisi Guyon terbukti tak keliru. Boufal melesat di Ligue 1 2015-2016 bersama Lille dan bahkan menjadi rebutan dua raksasa Kota Milano.
[video]http://video.kompas.com/e/4766663256001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Komentar