Strategi ini dipilih karena Sean dan Antonio berfungsi sebagai sprinter, sedangkan Evans sebagai penjaga keseimbangan kecepatan di tengah balapan.
Baca Juga:
- Sean Gelael 'Belajar' dari Pengalaman Rio Haryanto
- 340 Jam di Balik Pembuatan Trofi Liga Champions
- Penalti Panenka ala Cristiano Ronaldo Jr
Namun, strategi ini berubah dengan menempatkan Antonio sebagai pebalap kedua karena kebetulan ukuran kursinya sama dengan Sean. Itu berguna untuk memangkas waktu saat pergantian pebalap.
Antonio pun sukses menaikkan posisi tim di posisi empat besar sampai satu setengah jam sebelum balapan berakhir. Bahkan, setelah pergantian pebalap, Mitch masih bisa menjaga posisi itu sampai di penghujung balapan.
Sayang, masalah ban depan yang dirasakan sejak awal membuat Mitch juga tidak bisa maksimal menggeber mobilnya untuk masuk ke posisi tiga besar.
Dia justru kehilangan posisi keempat lantaran tak mampu menghadang tim Khron Racing yang melaju lebih kencang. Sean dan kawan-kawan pun akhirnya finis di posisi kelima dari 44 peserta.
"Jika tidak ada kendala ban dan kesalahan strategi pit stop, mungkin kami bisa naik podium. Meskipun kurang maksimal, banyak hal yang kami pelajari di ajang Le Mans sebagai bekal menghadapi GP2 bulan depan," kata Sean.
Secara umum, Direktur Teknik Tim Jagonya Ayam, Philippe Gautheron, menilai positif penampilan ketiga pebalapnya.
"Tentu ini memberi bekal pengalaman buat mereka, terutama melatih feeling untuk menjaga kecepatan, menyusul kendaraan, serta manajemen waktu."
Seri pembuka GP2 akan digelar di Spanyol pada 13-15 Mei.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | JAGONYA AYAM |
Komentar