Trofi Liga Champions merupakan gelar paling prestisius bagi klub-klub di Eropa. Namun, apa sebenarnya fakta di balik pembuatan piala berjulukan "Si Kuping Besar" itu?
Selain setiap nama tim jawara Liga Champions akan terukir di trofi tersebut, klub pemenang juga diperkenankan untuk membuat replikanya sendiri. Akan tetapi, mereka hanya boleh membuatnya dengan ukuran maksimal 80 persen dari trofi yang sesungguhnya.
Trofi asli Liga Champions pertama adalah sumbangan dari surat kabar olahraga Prancis, L'Equipe, kala ajang tersebut masih bernama Piala Champions Eropa (1955).
Trofi ini diberikan secara permanen kepada Real Madrid pada 1967. Waktu itu, mereka adalah juara bertahan dan telah memenangi enam gelar, termasuk lima kemenangan beruntun dari 1956-1960.
Confirmed semi-final schedule.#UCLdraw pic.twitter.com/XBjIjjYKVa
— Champions League (@ChampionsLeague) April 15, 2016
Aturan yang diperkenalkan pada 1968-1969 menetapkan trofi hanya menjadi milik klub yang sudah memenangi Liga Champions sebanyak lima kali atau tiga tahun berturut-turut. Pada saat itu, Real Madrid menjadi satu-satunya klub yang memenuhi kualifikasi.
Setelah klub diberikan piala, hitungan akan kembali diulang dari nol.
Misalnya, sebuah klub belum pernah meraih gelar Liga Champions sebelumnya, meraih enam gelar beruntun, maka klub akan diberikan trofi secara permanen setelah kemenangan ketiga dan keenam (masing-masing untuk tiga kemenangan berturut-turut), bukan ketika kemenangan kelima.
Who will be dealt a knock-out blow in the Champions League semi-finals? #UCLDraw pic.twitter.com/O7ojAtXYGa
— Unibet (@unibet) April 15, 2016
Jika sebuah klub menjuarai Liga Champions bukan tiga kali beruntun atau menggenggam titel kelima, mereka diizinkan untuk menyimpan trofi asli selama sepuluh bulan setelah kemenangan mereka. Lalu, mereka akan menerima replika yang diperkecil untuk disimpan secara permanen.
Namun, sejak 2009, klub yang menjuarai Liga Champions menerima replika dengan ukuran penuh dan mulai tahun tersebut, klub yang juara dalam tiga tahun beruntun atau mengoleksi titel kelimanya, akan diberi pengakuan khusus berupa lencana badge of honour.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar