Chelsea akan menjamu Manchester City dalam pertandingan lanjutan Premier League di Stamford Bridge, Sabtu (14/6/2016). Meski Chelsea punya rekor bagus melawan Man City di kandang, ada tiga hal yang bisa membantu Man City memetik kemenangan atas The Blues.
Berdasarkan statistik, Chelsea baru satu kali kalah dari Man City pada 17 pertemuan terakhir kedua klub di Stamford Bridge, dan mengantongi 11 kemenangan.
Namun, hal tersebut tidak berarti Chelsea bisa dengan mudah menaklukkan Man City dalam laga.
Berikut tiga faktor yang mendukung Man City meraih tiga poin dalam laga melawan Chelsea:
1. Chelsea rentan kebobolan di kandang
Jika menengok catatan 10 pertandingan kandang terakhir Chelsea di Premier League, Chelsea sembilan kali kebobolan.
Terakhir kali gawang Thibaut Courtois tetap bersih adalah ketika Spurs imbang 0-0 melawan Tottenham pada 29 November 2015.
Total, dari 10 laga kandang terakhir di Premier League, Chelsea sudah kemasukan 14 gol.
Manchester City punya kans menambah jumlah gol ke gawang Chelsea di kandang sendiri.
Apalagi, Man City kemungkinan besar akan kembali mengandalkan Sergio Aguero di lini depan.
11 - No player has scored more goals than Sergio Aguero in 2016 in the Premier League (11). Converted.
— OptaJoe (@OptaJoe) April 9, 2016
Kebetulan sekali, selama tahun 2016, Aguero sudah mencetak 11 gol untuk skuat asuhan Manuel Pellegrini tersebut.
Catatan tersebut belum disamai oleh pemain Premier League mana pun.
2. Catatan tandang yang bagus
Dari tujuh pertandingan tandang yang dilakoni Man City di Premier League, catatan Man City cukup impresif.
Mereka tiga kali menang, dan hanya kalah satu kali saat mereka takluk 0-3 dari Liverpool di Anfield awal Maret lalu.
Pada pertandingan tandang terakhir saat Man City bermain melawan Bournemouth di Vitality Stadium, kandang Bournemouth pada 2 April 2016, Man City pulang membawa kemenangan 4-0.
3. Pembuktian Kevin de Bruyne
Kevin de Bruyne (24) langsung membuktikan Man City tidak salah membelinya dengan nilai transfer 54,5 juta pounds (sekitar Rp 1, 02 triliun) dari VfL Wolfsburg.
Pada musim perdananya berseragam The Citizens, pemain asal Belgia tersebut berkontribusi untuk terciptanya 27 gol Man City di semua kompetisi yang mereka ikut. De Bruyne mencetak 15 gol dan 12 assist untuk Man City.
6 - Kevin de Bruyne has been involved in six goals in his last seven games in all competitions for Man City (4 goals, 2 assists). Vital.
— OptaJoe (@OptaJoe) April 6, 2016
Laga melawan Chelsea bukan saja memberi kesempatan bagi De Bruyne untuk meneruskan kontribusinya, melainkan juga menunjukkan Chelsea salah pernah mencampakkannya.
De Bruyne dibeli Chelsea dari RC Genk pada pertengahan musim 2011-2012. Namun, dia hanya tampil tiga kali di Premier League.
Setelah dibeli Chelsea De Bruyne diminta menetap di RC Genk sebelum dipinjamkan ke SV Werder Bremen.
Satu musim kemudian, De Bruyne kembali ke Stamford Bridge, namun pelatih Chelsea kala itu, Jose Mourinho, menganggap keberadaan De Bruyne sebagai surplus dalam skuatnya.
De Bruyne kemudian dijual ke klub Jerman, Vfl Wolfsburg. Bersama Die Wolfe, julukan Wolfsburg, De Bruyne justru bersinar.
Dia tidak tergantikan sepanjang Bundesliga musim 2014-2015, dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Bundesliga saat itu.
Secara kebetulan, De Bruyne absen ketika Manchester City menang 3-0 atas Chelsea dalam laga Premier League di Etihad Stadium, 16 Agustus 2015,
Begitu juga ketika Chelsea menang 5-1 dalam putaran kelima Piala FA, 21 Februari 2016 silam.
Penampilan apik di Stamford Bridge akan menjadi pembuktian bagi De Bruyne kepada mantan klubnya tersebut.
[video]http://video.kompas.com/e/4842391403001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar