Kontroversi
Kasus terbaru yang menyembul ke permukaan adalah perlakuan berbeda korps pengadil terhadap aksi kontroversial Leonardo Bonucci dan Gonzalo Higuain (Napoli).
Dalam laga derbi kontra Torino (20/3/2016), Bonucci melakukan protes keras kepada wasit Nicola Rizzoli. Ia bahkan disinyalir "beradu" kepala dengan sang wasit.
Kendati demikian, Bonucci pada akhirnya tak dikenai sanksi.
Higuain layak meradang karena aksi serupa yang ia lakukan kepada wasit Massimiliano Irrati dalam laga melawan Udinese (3/4/2016) berujung dengan larangan bermain selama empat laga.
Hanya, protes Higuain boleh dibilang memang lebih brutal karena tangannya sempat menyentuh tubuh wasit, sesuatu yang tak dilakukan oleh Bonucci.
Ketimbang mempersoalkan kontroversi yang miskin bukti, kaum pro akan lebih suka melihat aksi brilian Juventus sepanjang 2016.
Sejak kalender tahun berganti, Dybala dkk mengoleksi 43 angka dalam 15 pertandingan liga (2,87 poin per gim).
Mereka hanya sekali gagal menang, tepatnya saat bertandang ke markas Bologna (0-0), Renato Dall'Ara, 19 Februari silam.
Rata-rata perolehan poin Juventus pada 2016 bahkan lebih baik dari para raksasa Eropa macam Barcelona, Real Madrid, atau Bayern Muenchen.
Berkaca dari rapor impresif tersebut, fan Juventus boleh saja memberikan julukan baru kepada tim kesayangan mereka: La Fidanzata d'Europa (Sang Kekasih Eropa).
[video]http://video.kompas.com/e/4828531049001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.662 |
Komentar