Liverpool juga sering kecolongan setelah memimpin lebih dulu. Dalam sebulan terakhir saja mereka mengalaminya tiga kali.
Pada duel liga di kandang Southampton (20/3/2016), gol-gol Coutinho dan Daniel Sturridge (17', 22') membawa Liverpool unggul 2-0 pada babak I.
Musibah tiba pascajeda. Trigol balasan musuh yang dicetak Mane (2 gol) dan Graziano Pelle menyebabkan laga berakhir dengan kekalahan 2-3 buat Liverpool.
Sepekan kemudian, The Reds membuang keunggulan 1-0 atas Tottenham menjadi imbang 1-1 karena gol penyama skor Harry Kane.
Tren tersebut berlanjut pada partai leg I perempat final LE di kandang Dortmund (7/4/2016).
Gol Divock Origi sempat membawa Reds memimpin (36'), sebelum disamakan oleh Mats Hummels pada babak II (48').
Melihat perbedaan wajah yang bertolak belakang tersebut, awak Liverpool menyadari masih banyak hal yang mesti mereka tingkatkan.
Namun, Si Merah racikan Klopp diyakini sudah berada dalam jalur tepat untuk menjadi tim yang lebih konsisten.
"Kami tak pernah berhenti percaya terhadap diri kami sendiri," ucap Dejan Lovren, sang pencetak gol penentu kemenangan Liverpool atas Dortmund pada menit-menit akhir.
[video]http://video.kompas.com/e/4828531082001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar